Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

H-3 Idul Adha, Pengiriman hewan korban dari Wonogiri Meningkat

Widjajadi
19/8/2018 18:15
H-3 Idul Adha, Pengiriman hewan korban dari Wonogiri Meningkat
(MI/Widjajadi )

HINGGA akhir pekan, Sabtu (18/8), pengiriman sapi dari Wonogiri ke wilayah Jakarta dan Jawa Barat (Jabar) sudah mencapai 3.000 ekor lebih, kambing sudah hampir 8.000 ekor, dan domba mencapai 50 ekor.

Para tengkulak dari Jabar dan Jakarta masih berdatangan ke sentra-sentra ternak di pedesaan atau menyerbu Pasar Hewan saat hari pasaran. 

"Ini peningkatan yang luar biasa. Karena lima hari lalu baru 1.850 ekor dan kambing 5.600 ekor serta domba 30 ekor," tukas Plt Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Wonogiri, Heru Sutopo kepada Media Indonesia, Minggu (19/8).

Ia paparkan, Pemkab Wonogiri sangat melarang keras pengiriman hewan ternak sapi betina, karena dikhawatirkan mengganggu proses pembibitan di kabupaten. Pemkab sangat tegas di dalam pengawasan, untuk menjaga populasi dan pengembangan, karena perannya sebagai lumbung ternak sapi di Jateng dan nasional.

Saat ini kabupaten Wonogiri masih menjadi penghasil ternak sapi pedaging terbesar kedua di Jawa Tengah dengan jumlah populasi mencapai 157 ribu ekor. Bahkan Bupati Joko Sutopo kini sudah berpikir ulang, untuk  menjadikan Wonogiri sebagai pusat penjualan daging dan bukan hewan, seperti yang terjadi selama ini.

Sebagai wilayah dengan populasi sapi tertinggi kedua di Jateng, sejauh ini Wonogiri memang kurang maksimal di dalam upaya meningkatkan nilai tambah. Karena itu, Pemkab berjanji mengalokasikan anggaran untuk kepentingan sarana dan prasarana untuk merubah menejemen penjualan sapi hidup menjadi daging segar.

"Saat ini sapi keluar, dan ketika masuk lagi, sudah menjadi daging dengan harga yang lebih mahal. Karena itu, harus diubah, supaya ada nilai tambah dan menambah peluang kerja di Wonogiri," ujar Mas Jekek, panggilan akrab bupati Wonogiri.

Sementara itu dari pantauan Media Indonesia, sejumlah peternak mengatakan, jenis sapi yang dikirim ke Jakarta dan Jabar meliputi jenis simental, limusin, ongole. 

"Ini semua sudah dipesan tengkulak dan dikirim ke mereka," ujar Krista Agung, peternak di Pracimantoro. Menurutnya, kenaikan harga hewan korban mencapai Rp2 juta hingga Rp3 juta. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya