Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Korban Meninggal Gempa Lombok Bertambah Menjadi 460 Orang

Indriyani Astuti
15/8/2018 18:35
Korban Meninggal Gempa Lombok Bertambah Menjadi 460 Orang
( MI/RAMDANI)

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan korban meninggal akibat gempa Lombok terus bertambah. Hingga hari kesepuluh pascagempa 7 SR yang mengguncang Lombok dan sekitarnya pada Minggu (5/8) lalu, saat ini tercatat 460 orang meninggal dunia.

"Jumlah korban jiwa ini masih bisa bertambah mengingat Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban tertimbun longsor di Dusun Dompu Kecamatan Kayangan, Lombok Utara yang diduga ada 4 orang tertimbon longsor," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia, Rabu (15/8).

Sutopo merinci, korban meninggal di Kabupaten Lombok Utara sebanyak 396 orang, Lombok Barat 39 orang, Lombok Timur 12 orang, Kota Mataram 9 orang, Lombok Tengah 2 orang dan Kota Denpasar 2 orang.

"Evakuasi di Dusun Busur Timur Desa Rempek Kecamatan Gangga, Lombok Utara yang diduga masih ada satu orang tertimbun reruntuhan bangunan dan masih ada beberapa laporan dari masyarakat," tandasnya.

Gempa Lombok ini setidaknya juga menyebabkan 7.773 orang luka-luka, terdiri dari 959 orang luka berat dan rawat inap serta 6.774 orang luka ringan atau rawat jalan. Hingga saat ini, sebanyak 417.529 orang mengungsi di ribuan titik pengungsian. Dari total jumlah pengungsi tersebut, 187.889 merupakan laki-laki dan 229.640 perempuan.

"Pengungsi masih memerlukan bantuan mengingat belum semua distribusi bantuan lancar dan merata. Selain itu, diperkirakan mereka masih cukup lama akan berada di pengungsian sambil menunggu perbaikan rumah," kata Sutopo.

Sutopo menuturkan, gempa Lombok juga menimbulkan kerusakan fisik pada bangunan. BNPB mencatat kerusakan terjadi setidaknya pada 71.962 rumah, 671 unit fasilitas pendidikan, 52 unit fasilitas kesehatan, 128 unit fasilitas peribadatan, 20 unit perkantoran, 6 unit jembatan, dan jalan-jalan rusak dan ambles akibat gempa.

"Kerusakan dan kerugian yang diakibatkan gempa sangat besar. Tim dari Kedeputian Rehabiitasi dan Rekontruksi BNPB masih melakukan hitung cepat dampak gempa. Dengan menggunakan basis data per 13 Agustus, kerusakan dan kerugian akibat gempa di NTB mencapai Rp 7,45 triliun," paparnya.

Kerusakan dan kerugian ini meliputi sektor permukiman Rp 6,02 triliun, sektor infrastruktur Rp 9,1 miliar, sektor ekonomi produktif Rp 570,55 miliar, sektor sosial Rp 779,82 miliar, dan lintas sektor Rp 72,7 miliar. Sektor permukiman adalah penyumbang terbesar dari kerusakan dan kerugian akibat bencana yaitu mencapai 81%.

"Angka ini masih akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya data dampak kerusakan yang masuk ke Posko," tukasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya