Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SEJUMLAH alat berat didukung tenaga dari personel TNI dan Polri masih melakukan pembersihan puing-puing reruntuhan pascagempa yang mengguncang Lombok serta merobohkan ribuan bangunan, tetapi di sisi lain masyarakat nampak sudah mulai menjalankan aktifitasnya.
"Recovery secara keseluruhan kalau saya hitung-hitung minimal 90% infrastruktur rusak sehingga dari sisi fisik kita harus lakukan program jangka pendek, menengah dan jangka panjang," kata Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar, kepada Media Indonesia, Rabu (15/8) petang usai melakukan peninjauan kondisi masyarakat dan infrastruktur di tiga gili yakni, Gili Trawangan, Meno, dan Gili Air.
Dikatakan Najmul, pihaknya segera mendatangkan sekitar 50 hingga 100 wisatawan dari Bali menggunakan kapal laut ke Gili Trawangan, Meno dan Gili Air dengan biaya sangat murah untuk meyakinkan mereka bahwa tiga gili tersebut sudah aman dan nyaman untuk dikunjungi.
"Kemarin kita sempat evakuasi sekitar 7.000 hingga 8.000 wisatawan, dan sekarang kami ingin yakinkan wisatawan bahwa destinasi di Lombok Utara sudah aman dan nyaman dikunjungi," ujarnya.
Selain itu, sebutnya, untuk program jangka pendek pemerintah menyediakan tempat hunian sementara, kemudian jangka menengah rumah sementara.
"Dan program jangka panjang sesuai program pemerintah membangun rumah untuk mereka," kata Najmul.
Najmul didampingi Kepala Humas Pemkab Lombok Utara, Mujadid Muhas, mengatakan, pemulihan ekonomi dan mental masyarakat juga terus dilakukan, sekolah-sekolah segera dibuka dengan membangun tenda-tenda atau sekolah darurat.
"Sekolah yang rusak berat mulai kita ratakan kemudian kita pasangkan tenda tempat belajar sementara anak-anak kami," kata Bupati.
Berdasarkan pantauan Media Indonesia, beberapa pedagang sudah mulai nampak berjualan di sekitar area pasar.
"Saya kira sudah ada fenomena masyarakat mulai menjalankan siklus kesehariannya, baik pedagang di pasar maupun pedagang asongan sudah mulai beraktivitas," kata Mujadid.
Tidak hanya itu, menurut Mujadid, Aparatur Sipil Negara (ASN) juga sudah mulai masuk kerja sejak Senin (13/8) lalu meskipun belum seluruhnya karena sebagian besar dari mereka juga terdampak gempa.
Menurut dia, untuk kantor-kantor layanan publik yang terintegrasi ada yang didirikan dalam bentuk container dan juga ada bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang nanti akan dibuatkan kantor sementara dari bahan baja ringan.
"Begitu juga dinas-dinas yang punya halaman luas akan dibangunkan tenda-tenda kerja sama dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana," katanya.
Dikatakannya, berdasarkan serapan perkembangan di lapangan masyarakat di lima kecamatan yang ada di Lombok Utara dan sebagian besar berada di lokasi pengungsian sangat membutuhkan tenda standar seperti yang dimiliki BNPB, tandon air bersih, makanan balita, dan genset.
"Lima hal ini sangat kami butuhkan, apalagi sekarang sudah banyak anak-anak yang mulai sakit," kata Mujadid.
Sementara itu, hingga hari ini, Tim Dompet Kemanusiaan Media Group terus menurunkan paket bantuan menggunakan truk ke beberapa titik lokasi mulai dari Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, di Kecamatan Pemenang, hingga ke Swela, Desa Tanjung, dan Desa Lading-Lading, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.
Ketua Yayasan Dompet Kemanusian Media Group, Ali Sadikin, mengatakan, paket bantuan yang diserahkan selain berupa sembako juga pada titik-titik tertentu menyumbangkan selimut dan tenda langsung kepada warga.
"Bantuan masih terus kami drop untuk beberapa hari ke depan untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang dilanda musibah gempa bumi di Lombok ini," kata Ali. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved