Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SEDIKITNYA tiga warga Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, dilaporkan meninggal dunia akibat tertimpa material bangunan ketika gempa bumi berkekuatan 6,2 pada skala Richter (SR) kembali mengguncang Pulau Lombok pukul 13.25 Wita.
"Itu laporan sementara yang masuk ke Posko Utama Lombok Barat," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Lombok Barat, Saepul Ahkam, di Lombok Barat, Kamis (9/8).
Ketiga korban meninggal dunia tersebut atas nama Sarapudin warga Desa Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Papuk Fajaryah dari Kapek, Desa Gunung Sari, dan I Gede Darma dari Dusun Lilit Barat, Desa Mekar Sari.
Ketiga warga meninggal dunia pada saat terjadi gempa susulan tersebut menggenapi seluruh korban meninggal dunia di Kabupaten Lombok Barat menjadi 30 orang.
Selain korban meninggal dunia, kata Saeful, gempa susulan juga menyebabkan seorang anggota Tim Siaga Bencana Daerah (TSBD) Lombok Barat, bernama Ramli, 39, tertimpa reruntuhan tembok kios saat istirahat menunaikan salat zuhur.
"Korban mengalami pendarahan di kepala, tangan, dan kaki," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Forum Peduli Risiko Bencana Lombok Barat, Sulhan Mukhlis Ibrahim, menyayangkan sikap pemerintah pusat yang belum menetapkan gempa di Lombok sebagai bencana nasional.
Padahal, jumlah korban jiwa sudah mencapai 256 orang berdasarkan laporan terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Ia membandingkan jumlah korban gempa bumi di Yogyakarya, pada 2006 tidak menelan korban sebanyak gempa bumi di Lombok.
Demikian juga soal lumpuhnya pemerintahan, politisi PKB ini membandingkannya dengan kasus lumpur Lapindo, di mana pemerintahan di Sidoarjo masih berjalan efektif.
"Pemerintah pusat harus hadir dan memperlakukan setiap warga negaranya secara adil. Jangan hanya di gempa 2006, justru mereka secara masif memperhatikan," katanya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved