Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANDARA Ngurah Rai kini terus berbenah menyambut Sidang IMF dan Bank Dunia. Salah satunya adalah memperluas ruang parkir pesawat atau apron dengan cara mereklamasi kawasan pantai bagian barat.
General Manager PT Angkasa Pura Ngurah Rai Yanus Suprayogi menjelaskan, percepatan perluasan parkir pesawat dan pekerjaan lainnya. Ia mengaku, seluruh proses pekerjaan terus dikebut jelang Sidang IMF pada Oktober nanti.
"Seluruh pekerjaan terus dikebut. Kami juga tidak mau main-main karena waktu terus berjalan," ujarnya, Kamis (9/8).
Menurut Yanus Suprayogi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan terus melakukan pemantauan terhadap proses pembangunan infrastruktur termasuk Bandara Ngurah Rai.
Pada Rabu (8/8) kemarin, Luhut mendatangi Bandara Ngurah Rai Bali. Dalam kunjungan tersebut, Luhut ingin memastikan bahwa pembangunan fasilitas pendukung di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai selesai sebelum pelaksanaan IMF – World Bank Group 2018 Annual Meeting pada bulan Oktober 2018.
Luhut meminta agar pekerjaan di Bandara Ngurah Rai yang sifatnya sudah terencana sejak awal, wajib selesai pada tanggal 31 Agustus 2018.
"Karena nantinya pada bulan September akan dilakukan verifikasi oleh Kementerian Perhubungan dan secara operasional bisa melakukan simulasi penanganan kepada delegasi IMF dann World Bank,” ujarnya.
Per minggu pertama bulan Agustus, pembangunan pekerjaan pengembangan fasilitas Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai telah melewati separuh dari keseluruhan tahapan pembangunan. Untuk pembangunan Paket I, yaitu pematangan lahan sisi barat (reklamasi) dan pembangunan apron barat, realisasi pembangunan mencapai 53,48%.
Sementara untuk konstruksi apron timur dan pemindahan Sewage Treatment Plant (STP) yang termasuk dalam Paket 2, realisasi pembangunan saat ini telah mencapai angka 80.12%; serta untuk pembangunan Gedung VVIP, Base Ops TNI AU. Sementara penggantian Line Maintenance Airlines yang tergabung dalam Paket 3, pengerjaannya telah mencapai angka 66.72%. Realisasi pengerjaan tiga paket pekerjaan tersebut mampu melebihi target yang direncanakan.
Terkait penanganan delegasi dari peserta meeting, Direktur Operasi PT. Angkasa Pura I (Persero), Wendo Asrul Rose, mengatakan, secara operasional ada beberapa strategi penanganan delegasi yaitu penanganan terhadap Kepala Negara dan Delegasi Khusus; Delegasi Khusus; dan Delegasi Biasa.
Metode penanganan delegasi berbeda-beda, tergantung kebutuhan serta harus mengedepankan aspek safety dan security.
“Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai juga wajib melakukan antisipasi jumlah pesawat Kepala Negara yang parkir di Bali dan memperhitungkan delegasi yang menggunakan private jet, sehingga kegiatan operasional yang bersifat reguler dan aspek keamanan wajib menjadi perhatian kita bersama,” ujarnya.
Pertemuan tahunan IMF – World Bank Group 2018 akan menjadi pertemuan terbesar yang pernah dihelat sejak 1946. PErtemuan itu akan dihadiri oleh sekitar 15.000 peserta, termasuk 3.500 delegasi dari 189 negara anggota IMF, 1.000 perwakilan media, serta lebih dari 5.000 peserta dari pihak swasta, perbankan, akademisi, serta Non Government Organization (NGO). (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved