Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PARTAI Demokrasi Indonesia Perjuangan melalui Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) telah mengirimkan sejumlah bantuan untuk membantu meringankan beban korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Senin (6/8) siang, tim Baguna yang dipimpin Dr Louisa A Langi MSi MA bersama tiga orang tenaga medis telah sampai di lokasi terparah gempa Lombok yakni di Lombok Utara, NTB.
Tidak hanya itu, Baguna PDIP juga menurunkan 1.000 relawan untuk membantu korban gempa, salah satunya menyasar Dusun Karang Nangka, Desa Sokong, Kecamatan Tanjung, dan disebar ke beberapa titik pengungsian di Kabupaten Lombok Utara.
Selain itu, tim ini juga dilengkapi tiga mobil ambulans yang saat ini dikonsentrasikan di Sembalun, Lombok Timur, untuk menangani keadaan darurat.
Baguna PDIP juga telah mendirikan dapur umum yang dipusatkan di Kantor DPD PDIP, Jalan Lingkar Selatan Kota Mataram, dan rutin menyalurkan makanan tiga kali sehari hampir ke semua titik rata-rata 1.000 bungkus.
Ketua DPP PDIP Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana PDIP, Ribka Tjiptaning, menyampaikan tim Baguna PDIP selain tenaga medis, pihaknya juga mengirimkan sejumlah bantuan berupa tenda, mi instan, susu untuk bayi, hingga makanan pendamping untuk bayi.
Anggota Komisi IX DPR RI ini menuturkan sejak Minggu (5/8) tim Baguna PDIP langsung melakukan koordinasi dengan Tim Baguna PDIP NTB.
"Dari kemarin sebenarnya kami sudah membicarakan hal ini ya, mulai dari memberikan bantuan sampai koordinasi, kan Tim Baguna di NTB itu salah satu yang terbesar ada seribu orang," papar Ribka.
Sementara itu, Louisa menuturkan beratnya medan yang harus dilalui saat menuju Lombok Utara, karena belum ada bantuan yang tiba. Bahkan, Bandara Lombok International Airport penuh dengan lautan manusia yang hendak keluar dari Lombok
"Saat kami datang kemarin atau Senin (6/8) pagi, suasana mencekam dimulai dari Bandara LIA (Lombok International Airport), bandara dipenuhi oleh masyarakat. Semua orang ingin keluar dari Lombok terutama turis. Ketika kami memasuki Kota Mataram hampir sepi. Saat kami menuju Lombok utara sekitar jam 9 pagi hampir tidak ada masyarakat, sangat lengang. Belum ada bantuan yang datang. Mayat-mayat masih tertimbun dalam rumah yang roboh. Tenda-tenda darurat didirikan masyarakat. Kami memasuki tenda-tenda dan menolong masyarakat yang sebagian besar luka tertimpa bahan rumah yang roboh," katanya.
Bahkan, Lousia mengungkapkan tim Baguna PDIP merupakan bala bantuan pertama di Lombok barat dan utara.
"Baguna telah memasuki beberapa wilayah dalam dua hari ini, dari Lombok Barat sampai Utara. Merupakan bantuan kesehatan yang pertama hadir adalah Baguna, bersama dengan Rotary menolong masyarakat yang sakit sampai ke pelosok Lombok Utara," katanya.
Sedangkan kondisi masyarakat, kata Louisa, banyak yang takut memasuki rumah karena masih trauma dengan serangkaian gempa yang masih terus terjadi.
"Masyarakat telah mengungsi, mereka yang tinggal di tepi pantai naik ke bukit-bukit. Rumah-rumah yang roboh sekitar 80%. Tidak ada yang berani di dalam rumah. Semua mengelompok dalam tenda-tenda," papar Louisa.
Louisa menambahkan salah satu tantangan terberat dalam penanganan korban gempa ialah korban gempa harus dirujuk ke rumah sakit besar untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Namun, sejumlah jalan-jalan penghubung rusak berat dan menghambat proses evakuasi.
Khusus untuk trauma healing, tim Baguna PDIP, kata Louisa, telah memberikan pendampingan ke para korban termasuk anak-anak.
"Dalam proses healing traumatik, Baguna memberikan pelayanan konseling dan pemulihan dengan anak-anak agar dampak traumatik bisa dihilangkan," tambahnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban tewas gempa yang mengguncang Lombok, 131 orang.
Sutopo menjelaskan jumlah korban tersebut, tersebar di sejumlah wilayah yakni 78 orang di Lombok Utara, 24 orang di Lombok Barat, 19 orang di Lombok Timur. Kemudian enam orang di Mataram, dua orang di Lombok Tengah dan dua orang di Denpasar. Sedangkan korban luka berat tercatat 1.477 orang dan jumlah pengungsi sebanyak 165.003 jiwa.
Selain itu, gempa bumi dengan kekuatan 7 skala Richter (SR) itu, juga mengatakan sebanyak 42.239 rumah rusak dan 458 unit sekolah rusak. (RO/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved