Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Polres Lombok Barat Siapkan Tenda Pengungsi

Antara
06/8/2018 07:02
Polres Lombok Barat Siapkan Tenda Pengungsi
(Ilustrasi)

KEPOLISIAN Resor (Polres) Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan berupaya menyiapkan tenda-tenda darurat pengungsian bagi warga yang terkena dampak gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter(SR) pada Minggu (5/8) malam, pukul 19.46 Wita.

"Untuk kondisi sekarang ini yang dibutuhkan adalah tenda. Pagi nanti akan kita upayakan bangun tenda-tenda, baik yang ada di sini (Senggigi) dan tempat lainnya, termasuk rumah sakit di Gerung," kata Kapolres Lombok Barat AKBP Heri Wahyudi yang ditemui wartawan di Mapolsek Senggigi, Senin (6/8) dinihari.

Hal itu diungkapkannya mengingat sarana tenda peleton milik Polres Lombok Barat secara keseluruhan telah disalurkan ke Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara, daerah yang terkena dampak gempa bumi pada 29 Juli lalu.

"Karena tenda kita juga lagi dipakai di sana, maka kemungkinan tendanya akan dibuat dari terpal," ujarnya.

Rencana itu disampaikan Kapolres setelah mendapatkan informasi dari laporan anggota yang melakukan cek kondisi warga pascagempa.

Dari laporan yang dia terima, banyak warga Kabupaten Lombok Barat, termasuk wilayah Senggigi dan sekitarnya, yang memilih bertahan di luar rumah.

Sebagian besar, areal perbukitan menjadi lokasi pilihan warga. Kondisi itu disebabkan karena informasi sebelumnya dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mengeluarkan peringatan dini tsunami pascagempa 7,0 SR.

Namun, terkait informasi tersebut, BMKG Pusat telah menyatakan peringatan dini tsunami sudah berakhir pada Minggu (5/8) malam, pukul 21.25 Wita dan secara resmi peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa bumi 7,0 SR di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, telah berakhir.

"Kita sudah imbau tetapi mereka memilih untuk tetap bertahan di sana (areal perbukitan dan lapangan terbuka). Alasannya karena tidak berani kembali ke rumah, takut ada gempa susulan, ada tsunami," ujarnya.

Dari hasil pantauan di lapangan, sepanjang ruas jalan raya dari Kecamatan Meninting, Batu Layar, sampai ke arah Senggigi, masih dalam keadaan gelap gulita. Nampak sejumlah ruas jalan yang ada di pinggir perbukitan, terlihat bebatuan berserakan akibat longsor. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya