Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Kumpulan Berita DPR RI
PEMERINTAH daerah (Pemda) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatra Barat, melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Ditanhorbun) ingin menjadikan jagung sebagai komoditas unggulan setelah padi.
Kepala Distanhorbun Pessel, Jumsu Trisno mengatakan, dilihat dari capaian produksi yang selalu meningkat sejak tiga tahun terakhir, menjadikan Pessel menjadi sentra jagung terbesar ke dua di Sumbar, setelah Pasaman Barat.
"Karena dijadikan komoditas unggulan, sehingga berbagai program yang dikembangkan dapat diterima dan juga berkembang di daerah ini. Hal itu dapat dilihat dari capaian produksi yang selalu meningkat sejak tiga tahun terakhir," bilangnya, Jumat (3/8).
Dijelaskanya bahwa peningkatan produksi itu bukan saja berasal dari hasil penan pengembangan tananam jangung melalui program yang dilakukan, tapi juga dari produksi lahan petani yang dilakukan secara mandiri.
"Tahun 2017 produksi jagung Pessel sebesar 169.101,60 ton. Ini berdasarkan luas panen seluas 20.828,60 hektare. Angka itu mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Sebab tahun 2016 produksi jagung Pessel baru mencapai 158.159,50 ton, dari luas panen 19.846 hektare. Jika dibandingkan dengan tahun 2015, peningkatan di tahun 2016 itu cukup tinggi, sebab di tahun 2015 itu, produksi jagung Pessel hanya 108.894 ton dari luas panen 12.916 hektare," ungkapnya.
Agar jagung tidak hanya dijadikan sebagai bahan komoditi utama untuk pakan ternak, sehingga pihaknya juga berupaya pula menciptakan tenaga yang terampil mengembangkan jagung menjadi berbagai olahan makanan.
"Ke depan kita juga akan berupaya menciptakan tenaga yang terampil untuk mengambangkan jagung bisa menjadi berbagai olahan makanan. Melalui upaya ini, sehingga petani tidak hanya terpaku menjual jagung dalam bentuk pipilan saja, dan tentu akan lebih memberikan keuntungan yang besar," ungkapnya.
Salah satu upaya yang dilakukan agar harapan itu tercapai adalah melalui kerja sama kelompok tani, dengan TP PKK yang ada, baik di tingkat daerah, kecamatan hingga ke tingkat nagari.
"Tapi tidak tertutup pula kemungkinan kita membangun kemitraan dengan balai-balai penelitian dan pengolahan hasil pertanian, atau dengan cara mengirim petani jagung untuk magang bagaimana cara pengelolaan jagung ke daerah lain," pungkasnya. (A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved