Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Pembangunan Rumah Pascagempa Diminta Perhatikan Potensi Bahaya

Yusuf Riaman
01/8/2018 10:05
Pembangunan Rumah Pascagempa Diminta Perhatikan Potensi Bahaya
(ANTARA)

PUSAT Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar memperhatikan lokasi pembangunan, khususnya di wilayah-wilayah yang rumahnya rusak berat akibat gempa bumi 6,4 skala richter (SR) di wilayah NTB Minggu (29/7) lalu.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers menyebutkan, rekomendasi tersebut disampaikan perwakilan PVMBG pada rapat koordinasi Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Gempa Bumi Lombok pada Rabu pagi (1/8) di Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami PVMBG Sri Hidayati menyampaikan, potensi bahaya yang mungkin terjadi selain gempa bumi, yaitu gerakan tanah. Pihaknya telah melakukan pemetaan di beberapa wilayah. 

Sri menambahkan, titik yang terjadi kerusakan tanah karena proses deformasi atau gerakan tanah sebaiknya tidak digunakan pembangunan kembali rumah rusak berat. Dusun Melempo yang berlokasi di Desa Obel-Obel teridentifikasi memiliki 11 retakan tanah. 

"Setiap retakan yang ditelusuri dimana rumah terbangun rusak semua," ujar Sri Hidayati.

Data rumah rusak per hari ini, Rabu (1/8) mencapai 5.448 unit. Jumlah rumah rusak berat dan ringan masih dalam proses verifikasi. Pemerintah akan memberikan bantuan stimulan untuk rumah rusak berat per unit senilai Rp50 juta, sedangkan rusak ringan Rp10 juta. 

Setelah proses verifikasi, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara diharapkan segera membuat surat keputusan mengenai penerima bantuan pembangunan rumah berdasarkan nama dan alamat.

Sebagai penambahan data dukung untuk penerima bantuan rumah ialah dengan menyertakan dokumen kartu tanda penduduk dan rekening bank yang telah ditunjuk. Masyarakat penerima bantuan sesuai dengan SK akan dibuatkan nomor rekening bank kemudian dana bantuan akan dikirimkan oleh Pemerintah ke rekening tersebut. 

Penggunaan uang juga diatur sesuai dengan kemajuan pembangunan perbaikan rumah. Mereka akan diberikan pendampingan sehingga pembangunan rumah dapat berlangsung dengan baik.

Sementara itu, bantuan kemanusiaan disepakati dalam rapat koordinasi Posko berlokasi di aula Desa Sugihan, Sambelia, Lombok Timur. Aula yang digunakan sebagai gudang logistik ini digunakan untuk pemberian bantuan logistik bagi warga terdampak di Lombok Utara dan Lombok Timur. 

Pendataan hingga Rabu (1/8), pengungsi berjumlah 10.062 jiwa yang tersebar sebagian besar di wilayah Lombok Timur. Bantuan terus disalurkan. Korban gempa masih memerlukan bantuan. 

"Kebutuhan mendesak saat ini adalah air bersih, permakanan siap saji, selimut, terpal, MCK, trauma healing, dan kebutuhan dasar lainnya" kata Sutopo. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya