Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
GEMPA berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR), mengguncang wilayah Kabupaten Solok, Sabtu (21/7), pukul 14.58.17 WIB, dan menyebabkan satu orang meninggal.
Jajaran Kodim 0309/Solok melaporkan satu orang meninggal atas nama Bustami Buyuang, 63. Bustami merupakan warga Dusun Rawang, Jorong Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok. Selain itu, dua orang dilaporkan memgalami luka.
Sementara itu kerugian materil tercatat 3 bangunan rusak, 1 rusak berat, dan 2 rusak ringan. Gempa ini berselang beberapa jam setelah gempa Mentawai yang terjadi pukul 02.00 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini memiliki kekuatan M=5,5 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,4.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,07 LS dan 100,55 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 km arah barat daya Kota Solok, Kabupaten Solok, Propinsi Sumatra Barat pada kedalaman 14 km.
Menurutnya, gempabumi yang terjadi di Kabupaten Solok ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, merupakan jenis gempa bumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang terjadi akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) pada segmen Sumani.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar geser mendatar (Strike Slip)," tandasnya.
Dampak gempabumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG), urainya, menunjukkan bahwa guncangan dirasakan antara lain di daerah Kota Padang dan Painan I-II SIG (II-V MMI).
"Sesuai dengan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Gunungtalang II SIG BMKG (V MMI), Kota Padang II SIG BMKG (III-IV MMI), Bukittinggi II SIG BMKG (III MMI), Padang Panjang dan Padang Pariaman I-II SIG BMKG (II-III MMI), dan Sawahlunto I SIG BMKG (II MMI)," bebernya.
Hingga saat ini, jelas Rahmat, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami
"Hingga pukul 15.14 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," terangnya.
Gempa ini terasa menghentak, dirasakan keras oleh warga Padang. Bahkan juga terasa hingga Bangkinang, Riau.
"Terasa cukup kuat. Di sini warga berhamburan keluar," ujar Nori, seorang warga Bangkinang.(X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved