Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH Kabupaten Karangasem, Bali, menggelar upacara memohon ilmu pengetahuan atau pewintenan kepada siswa baru SMP, SMA, dan SMK di Kabupaten Karangasem. Acara itu dihadiri oleh Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, dan Direktur Urusan Agama Hindu Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama, I Wayan Budha.
Bupati Mas Sumatri secara resmi membuka Upacara Pewintenan pada Jumat (13/7), di Taman Budaya Candra Buana Bhuwana Amlapura.
Upacara Pawintenan adalah tradisi yang dilakukan oleh pelajar Hindu di Bali. Upacara ini bertujuan untuk memohon kesehatan jasmani dan rohani agar bisa menerima ilmu pengetahuan. Upacara Pawintenan ini melibatkan 2.000 siswa baru dari SMP, SMA dan SMK di Kabupaten Karangasem.
“Pelaksanaan Pawintenan bagi siswa baru dilandasi oleh nilai ajaran agama Hindu, bahwa memulai mempelajari sesuatu yang baru wajib mohon restu agar senantiasa diberikan petunjuk belajar dengan baik dan berharap ilmu tersebut bermanfaat. Untuk itu yang menjadi landasan bagi pelajar adalah niat dan tata krama yang baik. Sebab, ilmu pengetahuan ibarat pisau bermata dua. Bisa jadi bermanfaat ketika berada pada orang yang baik, namun bisa pula menghancurkan keberadaban manusia bila berada pada orang yang jahat. Pelaksanaan Pawintenan dilandasi oleh keinginan agar ilmu pengetahuan berada pada orang yang baik, agar kelak dapat bermanfaat bagi umat manusia,", tutur Mas Sumatri.
Bupati menambahkan, peserta yang hadir mencapai 2.020 siswa. Pawintenan dilakukan setelah mengikuti masa orientasi pengenalan sekolah. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan siswa, melainkan juga oleh para guru agar mereka siap dalam proses belajar dan mengajar. Pesertanya terdiri atas 7.036 siswa SMP, 3.279 siswa SMA, 2.208 siswa SMK dan dipimpin oleh 9 sulinggih dan 200 pemangku adat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karangasem I Gusti Ngurah Kartika menyatakan bahwa upacara tesebut bertujuan untuk membersihkan hati dan mempertajam pikiran.
“Pertama, dengan pikiran yang tajam siswa akan mampu kebih cepat menyerap ilmu pengetahuan di sekolah. Kedua,untuk membersihkan hati dengan cara memperhalus budi pekerti, berbicara sopan dan berprilaku yang baik. Dengan upacara ini diharapkan siswa akan memiliki kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan sosial sehingga menjadi teladan bagi masyarakat," papar Kartika.
Upacara Pawintenan ini dipuput oleh sembilan Ida Pedanda di antaranya, Pedanda Gede Darma Putra Manuaba dari Gria Kecicang, Ida Pedanda Gede Putu Cau, dari Gria Cau Banuarta Karangasem, Ida Pedanda Gede Pidada Punia dari Geria Pidada, Ida Pedanda Gede Kemenuh dari Geria Katon Kemenuh, Pedande Istri Jelantik dari Geria Kemenuh Subagan, Ida Pedanda Jelantik Padang dari Geria Taman Tanjung Budakeling dan Ida Pedanda Gede Jelantik Wanasari dari Geria Jelantik Subagan. Selain itu turut pula dipuput oleh Ida Pedande Gede Kerta Yoga dari Geria Panji Budakeling, dan Pedanda Gede Wayan Demung dari Geria Demung Budakeling. (RO/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved