Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Jateng Coret 35.947 SKTM Bodong

Haryanto
10/7/2018 13:15
Jateng Coret 35.947 SKTM Bodong
(Ilustrasi/MI/Edy Saputra)

DINAS Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah terus melakukan pengawalan terhadap proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Sampai saat ini, sebanyak 35.947 pengguna Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) telah dicoret dari sebanyak 62.456 SKTM yang terdaftar di SMA. Sementara SKTM yang lolos sebanyak 26.509.

"Kendati sudah banyak SKTM yang dicoret, akan tetapi verifikasi yang dilakukan oleh para kepala sekolah ada yang kurang serius," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat melakukan sidak di Kabupaten Magelang, Selasa (10/7).

Ganjar mengatakan hendaknya para orang tua jangan mengajari anak didik berbohong, karena pemerintah sendiri punya keiinginan agar sekolah swasta juga terisi murid-murid yang berkualitas. 

"Dari daya tampung 113.325 untuk murid SMA, sampai saat tercatat 113.092 pendaftar. Jadi soal daya tampung masih ada kekurangan sekitar 233 murid," tambah Kader PDI Perjuangan ini.

Sementara Ketua Indonesian Police Watch (IPW) Untung Budiarso meminta pihak kepolisian mengawasi pengajuan dan penerbitan SKTM yang akhir-akhir ini banyak diajukan oleh masyarakat untuk mendaftar sekolah.

"SKTM jangan sampai salah sasaran dan digunakan oleh para orangtua yang masuk kategori masyarakat mampu tapi mengajukan pembuatan SKTM dengan tujuan supaya anaknya diterima di sekolah favorit yang dimaksudkan," kata Untung .

IPW juga berharap pegawai di tingkat kelurahan dan kecamatan melakukan verifikasi secara cermat terhadap pengajuan SKTM. 

"Jangan sampai terjadi masyarakat mampu diberi SKTM yang ternyata tujuannya untuk mempermudah mendaftar sekolah anaknya. Jika terjadi keteledoran dan adanya unsur kesengajaan penerbitan SKTM tidak tepat sasaran, masyarakat bisa lapor ke pihak kepolisian dan sudah kewajibannya polisi juga melakukan penyelidikan," kata Untung. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya