Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PERDAGANGAN daging sapi dan ayam di Pasar Induk Klaten, Jawa Tengah, masih ramai pada H+2 Lebaran. Pedagang pun memanfaatkan situasi pasar itu untuk mempertahankan tingkat harga tersebut.
Para pedagang daging mengatakan, bahwa pada H+2 Lebaran permintaan daging dari konsumen masih ramai. Maka, tak heran hanya dalam waktu singkat dagangan daging sudah ludes terjual.
"H+2 Lebaran, ramai, Pak! Banyak permintaan, sekali pun harga naik. Daging saat ini Rp140 ribu per kilogram," kata Sukarjo, penjual daging sapi di Pasar Induk Klaten," Minggu (17/6).
Harga daging pada H+2 Lebaran tetap bertahan Rp140 ribu, yang semula Rp120 ribu per kilogram. Tapi, itu daging kualitas I, bukan gelonggong seperti yang banyak beredar di pasar.
Daging sapi gelonggong pun Rp120 ribu per kilogram, yang sebelumnya Rp90 ribu.
"Ya, sekarang ini harga Rp120 ribu dan laku," kata Slamet, pedagang daging pasokan dari Boyolali.
Harga daging bertahan tinggi karena pasar masih ramai pada H+2 Lebaran. Lantas, kapan harga turun, Slamet mengaku tidak tahu. Tapi, pengalaman harga turun tiga hari setelah Lebaran.
Tidak hanya harga daging sapi yang bertahan tinggi, daging ayam pun saat ini masih bertengger Rp40 ribu-Rp45 ribu per kilogram. Sebelum bulan puasa, daging ayam Rp28 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang, Gayatri, membenarkan bahwa harga daging ayam masih tinggi saat ini.
"Ya, H+2 Lebaran, masih mahal. Karena, harga dari peternak juga masih tinggi," imbuhnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved