Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Sulawesi Utara Bangun Bendungan Pertama

Voucke Lontaan
03/3/2015 00:00
Sulawesi Utara Bangun Bendungan Pertama
()
HARAPAN Sulawesi Utara memiliki bendungan mulai terwujud sudah. Tahun ini, bendungan senilai Rp 830 miliar segera dibangun di Desa Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow.

''Desain dan sertifikasinya sudah disetujui, begitu juga proses tendernya sudah selesai. Perusahaan yang mengerjakan proyek ini perusahaan BUMN, dan sekarang pada tahap pembuatan kontrak kerja. Tahun ini dipastikan pekerjaan bisa dimulai,'' kata Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pembangunan Bendungan, Balai Wilayah Sungai
Sulawesi I, Djidon Watania, di Manado, pagi ini.

Djidon mengatakan, bendungan terbesar dan yang pertama di wilayah Sulawesi Utara ini, diusulkan sejak 2006. Proses persetujuan proyek ini tidak mudah, dan harus melalui berbagai tahapan. Setelah desain dan sertifikasi disetujui, baru bisa dikerjakan.

Bendungan yang dibiayai dengan dana APBN murni ini dapat menampung 16 juta meter kubik air. Saluran irigasinya dapat mengairi 2214 hektare lahan sawah petani di Kabupaten Bolaang Mongondow, yang dikenal sebagai sentra produksi beras di Sulawesi Utara.

Bendungan, lanjut Djidon, dapat memproduksi air baku 500 liter per detikk untuk disuplai ke Kabupaten Bolaang Mongondow dan daerah tetangga, seperti Kota Kotamobagu, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Bendungan ini nantinya juga dapat dijadikan daerah konservasi sumber daya air dan menjadi obyek wisata.

''Pekerjaan bendungan ini akan memakan waktu 5 tahun. Sumber dana berasal dari APBN murni tahun jamak,'' tambah Djidon.

Soal pembebasan lahan, menurut dia, berjalan lancar, tanpa masalah, dan sudah teratasi. Lahan yang telah dibebaskan untuk pembangunan Bendungan Lolak ini mencapai 171,44 hektare menghabiskan dana APBN murni 2013 dan 2014 senilai Rp14 miliar. (N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya