Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Forum Generasi Muda NU Cianjur Ancam Adukan Tokoh ke Polisi

Benny Bastiandy
06/5/2018 17:40
Forum Generasi Muda NU Cianjur Ancam Adukan Tokoh ke Polisi
(Ist)

FORUM Generasi Muda Nahdlatul Ulama (FGMNU) Cianjur, Jawa Barat, mengecam perbuatan Umar Burhanudin, ulama muda asal Cianjur, yang diduga nekat memanipulasi tanda tangan Rois Syuriah PC Nahdlatul Ulama (NU), Kabupaten Cianjur, KH Abdul Qodir Rozy, untuk kepentingan berbau politis.

Tanda tangan ulama sepuh Kabupaten Cianjur itu diduga digunakan Umar Burhanudin untuk menggerakan massa aksi akbar melalui surat berkop Koalisi Ulama dan Ummat (Komat) yang beredar di media sosial. Aksi akbar yang rencananya digelar Rabu (9/5) mendatang itu untuk mengkritisi kinerja Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar.

"Kami tidak berpihak kepada siapa pun, baik pemerintah maupun Komat (Koalisi Ulama dan Umat). Tapi ini masalahnya ada ulama besar yang kesannya dipaksa dibawa-bawa ke ranah politik atau konflik. Seharusnya (KH Abdul Qodir Rozy) tidak dilibatkan," tegas Koordinator FGMNU, Rival Alfareza, saat bertandang ke Kantor PWI Cianjur, Minggu (6/5).

Sikap FGMNU sebagai warga Nahdliyin sudah jelas dalam permasalahan tersebut. Mereka meminta Umar Burhanudin bertabayun kepada KH Abdul Qodir Rozy yang merupakan ulama sepuh di Cianjur.

FGMNU Cianjur juga menuntut Umar memberikan klarifikasi adanya dugaan unsur memanupilasi tanda tangan. Dengan begitu penjelasannya bisa membersihkan kembali nama baik KH Abdul Qodir Rozy.

"Jika tidak ada itikad baik, kami akan melaporkan Ustaz Umar ke polisi. Tapi kami ingin masalah ini bisa selesai dengan secara baik-baik. Dampak yang ditimbulkan dengan beredarnya surat itu sangat luas. Tidak hanya kepada warga Nahdliyin, tapi seluruh umat muslim di Kabupaten Cianjur," tandasnya.

Sementara itu Rois Syuriah PC Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Cianjur, KH Abdul Qodir Rozy, mengaku kaget saat mendengar tersebarnya surat berkop Komat bertanda tangan dirinya yang mengajak massa ikut beraksi akbar Rabu (9/5). Ia pun menduga surat bertanda tangan dirinya itu berawal kedatangan Umar Burhanudin yang notabene adalah muridnya.

"Waktu itu saya kedatangan Ustaz Umar Burhanudin. Dia itu murid saya. Biasanya tiap ada masalah, terutama soal kitab yang kurang paham, ia pasti datang ke sini. Waktu itu ia bilang dimarahi kang Elim (Abdul Halim/Ketua MUI Kabupaten Cianjur) karena bicara keras di Dewan (DPRD) saat demo beberapa waktu lalu," papar Ustaz Koko, sapaan akrab KH Abdul Qodir Rozy.

Kecaman dari berbagai kalangan ulama terhadap dirinya, membuat Umar Burhanudin meminta saran dan pendapat ke dirinya sebagai sesepuh ulama di Cianjur. Waktu itu ia menyarankan agar Umar mengundang ulama lainnya untuk menjelaskan duduk persoalan sebenarnya.

"Saya pun menyarankan agar Ustaz Umar mengundang para kyai anom (muda) dan santri-santrinya ngumpul di kantor PC NU. Intinya kita diskusi,  bukan berkumpul untuk mengajak demo," ujar pimpinan Pondok Pesantren Al Barkah itu.

Saat itu, lanjut Abdul Qodir, Umar sudah menyiapkan formulir surat undangan. Untuk memperkuat, Umar meminta tanda tangannya dalam surat undangan kepada para ulama itu.

"Mungkin tanda tangan di surat itu yang disalahgunakan jadi ajakan berdemo. Padahal saya niatnya bukan begitu. Saya tadinya hanya memfasilitasi pertemuan antara Ustaz Umar dan para ulama. Mata saya ini sudah enggak awas. Jadi kalau membaca itu harus difotokopi dulu dalam ukuran besar dan disoroti lampu. Saat pengajian juga harus itu," jelasnya.

Abdul Qodir dan keluarga besar tidak akan mengambil langkah hukum menyikapi perbuatan Umar yang dinilai telah menjebaknya. Ia hanya ingin nama baiknya kembali dibersihkan agar tidak menimbulkan persepsi negatif dari masyarakat. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya