Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
MENDEKATI masuknya bulan Ramadan tahun ini, Kementerian Perdagangan RI mengecek stok beras di Gudang Bulog Divisi Regional Sumsel Babel di Palembang, kemarin (26/4). Hal itu sebagai upaya memastikan ketersediaan beras memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri di tahun ini.
Pengecekan stok beras itu dilakukan Irjen Kementerian Perdagangan Srie Agustina didampingi Kepala Bulog Divre Sumsel Babel, Yusuf Salahuddin dan Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Yustianus.
Srie menuturkan, Kemendag sudah membentuk tim stabilisasi dalam hal pengawalan harga kebutuhan pokok yang beredar di pasaran. Baik harga kebutuhan pokok di pasar tradisional hingga di kalangan ritel.
"Ini sudah dibentuk tim menjelang puasa dan lebaran. Kami mengawal agar barang-barang kebutuhan pokok di setiap daerah tetap stabil harganya dan terpenuhi stoknya," ucap Srie.
Setelah dilakukan pengecekan beras di gudang Bulog, kata Srie, pihaknya melihat langsung bahwa stok beras dinilai mencukupi dan kualitas beras pun cukup bagus.
Srie menjelaskan, saat ini saja ada lebih dari 20.000 ton beras di gudang Bulog Sumsel Babel sementara kebutuhan untuk kedua provinsi itu hanya sekitar 7.000 ton per bulannya. Artinya, untuk 3 atau 4 bulan kedepan, stok akan aman. Diakuinya, stok yang ada ini merupakan pengadaan 2017 dan 2018, juga ada pengiriman beras dari Sulawesi Selatan dan Jawa Barat serta pembagian kuota beras impor.
"Agar masyarakat menikmati beras ini, Bulog juga sudah mengeluarkan produk beras medium yang dijual dengan HET Rp9.450 per kilogramnya di pasaran. Di Sumsel Babel sendiri sudah banyak beras medium dari Bulog yang masuk ke pasar-pasar tradisional dan mudah didapati oleh masyarakat," ungkapnya.
Berdasarkan laporan, Srie menegaskan bahwa saat ini untuk beras premium di pasaran sudah sesuai dengan HET. Tak hanya sekedar beras, pihaknya juga mengklaim bahwa harga untuk kebutuhan pokok yang lain rata-rata masih stabil. Kalaupun ada kenaikan harga hanya berkisar 10 persen.
"Karena itu bersama tim kita upayakan agar kegiatan stabilitasi harga terus digalakkan. Ini tentu bekerjasama dengan banyak pihak. Kita juga turunkan tim secara rutin untuk memastikan stok kebutuhan pokok lain seperti telur, tepung terigu, minyak goreng, daging ayam, daging sapi dan sebagainya tetap kondisi aman dan mencukupi. Alhamdulillah sejauh ini masih aman," terang Srie.
Sementara itu Kepala Bulog Divre Sumsel Babel, Yusuf Salahuddin menuturkan, stok beras di gudang Bulog masih dalam kondisi cukup. Bahkan dapat memenuhi kebutuhan lebih dari 4 bulan mendatang.
"Apalagi saat ini pengadaan beras terus masuk. Jadi stok pun akan terus bertambah," ungkap dia.
Yusuf mengakui, belum semua pasar tradisional di Sumsel Babel menjual beras medium Bulog. Namun dalam waktu bertahap diyakini beras medium Bulog ini dapat diterima semua lapisan masyarakat karena harganya terjangkau dengan kualitas sesuai standarnya.
"Kita juga mendistribusikan beras medium ini melalui kegiatan stabilisasi pangan seperti halnya operasi pasar. Kedepan, target kami masyarakat akan mudah mendapatkan beras medium ini di pasar-pasar tradisional. Adanya beras ini juga diharapkan dapat menstabilkan harga beras di pasaran, utamanya beras premium," jelasnya.
Selain beras, Bulog juga saat ini sedang gencar-gencarnya menjual daging kerbau beku segar ke masyarakat sesuai dengan intruksi dari pusat. Daging ini dipasarkan dengan harga Rp80.000 per kilogramnya.
"Minat masyarakat cukup besar. Sejak awal Januari kita mendatangkan 45 ton daging kerbau dari India. Sudah terjual sekitar 15 ton. Kini masih tersedia 30 ton lagi dan disiapkan untuk ramadan dan lebaran, bahkan kita berencana mendatangkan kembali 60-70 ton daging kerbau nantinya," tandasnya. (X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved