Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Awan Panas Sinabung Meluncur semakin Jauh

PS/N-3
17/3/2015 00:00
Awan Panas Sinabung Meluncur semakin Jauh
(AFP/SUTANTA ADITYA)
MESKI sudah lebih dari satu tahun meletus, bahaya masih mengancam warga di sekitar Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatra Utara.

Bahkan, intensitas bahaya itu makin tinggi beberapa hari ke depan.

"Jarak luncur awan panas makin memanjang mencapai 4,7 km. Warga, khususnya yang beraktivitas di tenggara dan selatan gunung harus makin waspada," papar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung Armen Putra, kemarin.

Dia menambahkan, sejak kubah lava Gunung Sinabung runtuh pada Kamis (5/3) lalu saat awan panas terjadi, gugurannya menyebar hingga ke Desa Sukameriah, Kecamatan Naman Teran, di tenggara gunung.

Selain itu, gundukan perbukitan yang menghambat laju awan panas juga telah rata.

Kondisi itu mengakibatkan jarak luncur awan panas Sinabung semakin jauh karena tidak lagi ada penghalang.

Armen pun merekomendasikan untuk jalur sektoral awan panas, yakni sebelah selatan dan tenggara Sinabung ditambah dari 5 km menjadi 6 km.

Sampai kemarin, Gunung Sinabung masih berstatus siaga yang berarti aktivitas vulkanologi Sinabung masih tinggi.

Hal ini bisa dibuktikan dengan seringnya terjadi tremor dan gempa vulkanik yang kadarnya masih fluktuatif.

Kemarin, sekitar 500 kepala keluarga pengungsi korban erupsi Sinabung yang berasal dari Desa Sigarang-garang dan Sukanalu berunjuk rasa ke Kantor DPRD Karo.

Mereka meminta Pemkab Karo segera memenuhi jatah hidup sebesar Rp3 juta per enam bulan untuk setiap kepala keluarga.

"Kalau pemkab tidak segera membayar jatah hidup, kami menolak kembali ke desa asal. Selain jatah hidup, kami juga meminta jaminan pendidikan bagi anak-anak kami," kata Ikuten Sitepu, koordinator pengungsi.

Ia menambahkan, tidak adanya jaminan mengenai pendidikan anak-anak pengungsi menjadi hal yang sangat membebani mereka.

"Pemerintah sudah menjanjikan jadup dan jaminan sekolah, tapi sampai saat ini tidak ada."

Dihubungi terpisah, Komandan Satgas Penanganan Bencana Erupsi Sinabung

Letkol Inf Asep Sukarna mengatakan, sampai saat ini sebanyak 2.442 jiwa

atau 795 kepala keluarga pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung asal Desa Sigarang-garang dan Sukanalu masih bertahan di posko-posko pengungsian.

Seharusnya, hari ini mereka akan dipulangkan ke desa asal.

"Desa mereka sudah kita bersihkan. Jadi, hari ini diharapkan tidak ada lagi yang bertahan di posko-posko pengungsian," ujar Asep.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya