Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Fenomena Tanah Bergerak di Wonogiri Makin Masif

Widjajadi
03/3/2018 20:16
Fenomena Tanah Bergerak di Wonogiri Makin Masif
(MI/WIDJAJADI)

FENOMENA alam berupa pergerakan tanah yang terus menyebar di sejumlah desa di kecamatan Purwantoro dan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah terus merusak rumah dan mengancam keselamatan jiwa penghuninya dalam tiga pekan terkahir ini.

Terakhir, bencana tanah gerak telah muncul di Dusun Jagir, Desa Sumber, kecamatan Purwantoro pada Jumat petang (2/3). "Banyak memang kasus-kasus tanah gerak di Wonogiri. Yang terakhir adalah kejadian di Dusun Jagir, Desa Sumber, kecamatan Purwantoro, yang mana telah memunculkan bencana tanah berlumpur yang sangat banyak dari retakan tanah yang makin memanjang dan melebar," tukas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri Bambang Haryanto, Sabtu (3/3) usai melakukan peninjauan di wilayah bencana.

Tiga pekan sebelum kejadian bencana tanah retak yang memunculkan lumpur di Jagir. Pergerakan tanah masif juga bermunculan di sejumlah dusun lain masih di wilayah Desa Sumber dengan merusak belasan rumah.

Saat ini pergerakan tanah belum berhenti, dan membuat ratusan warga mengungsi. Data yang diperoleh Media Indonesia menyebutkan, sedikitnya 371 warga yang bermukim di kawasan merah longsor di Dusun Galih dan Duren, Desa Sumber, Purwantoro, dan Dusun Joho, Desa Gedawung, Kismantoro harus mengungsi jika terjadi hujan lebat dengan waktu lama. Bahkan tanah bergerak di Dusun Galih mengakibatka 14 rumah rusak dan mengancam 16 rumah lainnya.

Menurut Bambang Haryanto, saat ini di Dusun Jagir, ada sebanyak empat keluarga dengan jumlah 16 jiwa harus diungsikan, untuk menghindari bencana yang mengancam keselamatan jiwa.

Empat KK yang terdampak pergerakan tanah itu semua ada di lingkungan RT 1/RW 1. Kapolsek Purwantoro AKP Sargiyata mengatakan, air bercampur lumpur yang keluar dalam jumlah banyak dan meluap hingga ke jalan itu berasal dari rekahan tanah tebing.

"Celah rekahan baru itu memanjang sekitar 50 meter dengan lebar 40 centimeter. Dari rekahan itulah, air bercampur lumpur itu keluar," kata AKP Sargiyata.

Baik BPBD Wonogiri maupun Polsek Purwantoro telah mengeluarkan himbauan serius, agar empat KK yang terancam retak itu mengungsi di tempat aman. "Kita mengutamakan keselamatan warga, dari dampak pergerakan tanah yang masih belum berhenti itu," tandas Kepala BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya