Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
SALAH satu bayi kembar siam dengan perut dempet yang sudah dipisah melalui operasi, Salma akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo Surabaya, Kamis (15/2) pukul 13.05 WIB karena gagal fungsi multiorgan.
Bayi Salma meninggal 15 hari setelah saudara kembarnya Sofia yang sudah terlebih dahulu meninggal pada Kamis (1/2) pukul 08.43 WIB usai operasi pemisahan karena masalah yang sama.
Kepala tim penanganan bayi kembar siam RSUD Dr Soetomo Surabaya dr Agus Harianto mengatakan bayi Salma mengalami kelainan bawaan kembar siam omphalopagus omphalocele di mana saluran cernanya mengalami gangguan bawaan yang sangat kompleks.
"Kami telah melakukan perawatan, operasi selama empat kali untuk memperbaiki luka dan kelainan bawaannya tapi tidak tertolong dan meninggal dunia," kata Agus.
Agus menjelaskan, saat operasi permulaan pada 31 Januari 2018 keluarga menyetujui operasi darurat pemisahan untuk menyelamatkan keduanya. Jika tidak dipisahkan pada waktu itu, Sofia dan Salma akan meninggal.
Setelah itu, 15 hari pascaoperasi pemisahan, tim dokter terus melakukan perawatan kepada Salma, walau Salma akhirnya meninggal dunia. "Direktur RSUD Dr Soetomo dan tim kembar siam ikut berbela sungkawa dan seluruh biaya ditanggung RSUD Dr Soetomo," ujar dia.
Salma dan Sofia lahir pada Senin 8 Januari 2018 di RSUD Dr Soetomo Surabaya pada pukul 08.50 WIB dengan kondisi dempet perut (omphalopagus).
Keduanya merupakan kembar siam dempet perut dengan bagian omphalokel tipis yang mudah pecah. Kondisi bayi juga hiperlodosis atau mengalami kebengkokan berlebihan pada tulang belakang karena posisi dalam kandungan.(Ant/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved