Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Abu Tour Janjikan Jemaah Tetap Berangkat Umrah

Dwi Apriani
21/1/2018 10:30
Abu Tour Janjikan Jemaah Tetap Berangkat Umrah
(MI/Dwi Apriani)

KEPALA Kantor Cabang Abu Tour and Travel Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), Ridwan Rasyid, memastikan tidak ada masalah dengan jemaah Abu Tour yang sudah terdaftar dan akan berangkat umrah. Perusahaan travel itu mengklaim tidak pernah ada kasus penelantaran jemaah.

"Kami tidak pernah menelantarkan jemaah. Bukan menelantarkan, kami reschedule pemberangkatan dari Januari ke Februari. Selain itu, ada pajak 5% yang diberlakukan pemerintah Arab Saudi," kata Ridwan di Palembang, kemarin.

Dia menambahkan, penundaan ini baru sekali terjadi. "Kami melakukan reschedule di luar kemampuan kami. Sesuai dengan komitmen manajemen Abu Tour yang ada di pusat, kami di sini hanya pelaksana," tegasnya. Ia juga menjamin para jemaah tetap bisa berangkat ke Tanah Suci meski tidak sesuai dengan jadwal yang disepakati sejak awal.

Pada tahun ini ada 1.300 jemaah yang tergabung dalam Abu Tour yang rencananya berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan umrah. Namun, baru 51 jemaah yang melaporkan ke Kemenag Sumsel, bahwa tidak ada kepastian dari Abu Tour kapan mereka diberangkatkan.

Suryati, 41, warga Plaju Palembang, mengaku awalnya ditawari menjadi jemaah Abu Tour dengan biaya perjalanan umrah Rp14 juta. Pendaftaran dilakukan pada Januari 2017.

"Saya ambil paket di atas Rp14 juta. Akhirnya saya ambil paket Rp20 juta. Pembayaran dilakukan tahun lalu dua tahapan, Maret dan Juni 2017. Langsung lunas," ungkap Suryati.

Ia pun dijanjikan berangkat umrah pada awal 2018, tapi diundur menjadi Februari. "Saya dan teman-teman sudah mendatangi agennya, tapi tidak bertemu dengan pengelolanya. Kami masih menunggu bagaimana kejelasan pemberangkatan umrah ini," ujar Suryati. Apabila belum ada informasi dari pihak Abu Tours, ia akan menempuh jalur hukum dan melaporkan kasus tersebut ke polisi. "Semoga mereka tidak menipu kami," tegasnya.

Dimintai keterangan

Kanwil Kemenag Sumsel dalam waktu dekat akan memanggil pengelola Abu Tour untuk dimintai keterangan terkait dengan laporan 51 jemaah yang gagal berangkat umrah.

"Sesegera mungkin kita panggil mereka. Apa kendalanya, berapa jemaah yang terlantar, bagaimana kondisi para jemaah. Dan termasuk pengaruh pajak 5% di Arab Saudi," kata Kepala Subbagian Informasi dan Hubungan Masyarakat Kanwil Kemenag Sumsel, Saefudin Latief.

Ia meminta seluruh masyarakat Sumsel yang akan umrah untuk lebih hati-hati dan waspada terhadap agen travel yang menawarkan ibadah umrah dengan biaya murah. "Kalau Rp14 juta, ya rasional sajalah. Itulah yang melatarbelakangi Kemenag membuat regulasi standar minimal biaya umrah di kisaran Rp20 juta," lanjutnya.

Abu Tour belum mengantongi izin terdaftar agen travel di Sumsel. "Mereka sudah pernah mengajukan izin buka cabang di Palembang tapi belum lengkap syaratnya, jadi dikembalikan. Kebanyakan jemaah pilih murahnya, dan tidak konsultasi ke Kemenag. Padahal kami telah mewacanakan titik minimal biaya umrah ialah Rp20 juta," tegasnya. (DW/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya