Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Ribuan Pengungsi Bali Butuh 1,5 Ton Gas Elpiji per Hari

Arnoldus Dhae
25/9/2017 20:23
Ribuan Pengungsi Bali Butuh 1,5 Ton Gas Elpiji per Hari
(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

PENGUNGSI Gunung Agung sangat membutuhkan bantuan gas LPG untuk memasak bahan makanan di dapur umum posko pengungsian. Hal itu diungkapkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat koordinasi dengan Komisi III DPRD Bali di Posko Komando Pengendalian Gunung Agung di Tanah Ampo, Karangasem, Senin (25/9).

"Alat masak ada. Tapi gas yang masih dibutuhkan," kata Pastika.

Rombongan Komisi III DPRD Bali yang dipimpin I Nengah Tamba itu datang untuk koordinasi dengan Gubernur Pastika, Bupati Karangasem, dan instansi lainnya terkait distribusi barang-barang bantuan dan upaya-upaya yang dilakukan Pemprov Bali dan Pemkab dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Ikut dalam rombongan Komisi III ini adalah Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama.

Menurut Pastika, kebutuhan gas LPG untuk pengungsi sebanyak 1,5 ton per hari. Ia mengharapkan adanya bantuan gas untuk para pengunsi tersebut.

Dijelaskan Pastika, Pemprov Bali memang memiliki anggaran Bencana Alam sebesar Rp4,5 miliar. Namun, dana tersebut belum bisa digunakan untuk membeli gas karena terkendala aturan. Pasalnya, gelombang pengungsian yang terjadi belum masuk kategori status bencana, kecuali gunung Agung sudah meletus.

Pastika tak ingin pencairan dana bencana alam itu akan berdampak hukum di kemudian hari. Karena itu dirinya berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali terkait pencairan dana tersebut.

Ia juga meminta DPRD Bali untuk sama berkoordinasi dengan Kejati Bali agar dana bencana alam itu bisa dicairkan, sehingga bisa digunakan untuk membeli gas.

Menanggapi persoalan tersebut, Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama mengatakan, DPRD Bali akan berkoordinasi dengan Kejati Bali dan isntasi terkait lainnya, agar kebutuhan gas LPG untuk pengungsi itu bisa dipenuhi.

"Tentu kami akan secepatnya berkoordinasi," ujar Adi Wiryatama.

Hal senada disampaikan Ketua Komisi III DPRD Bali I Nengah Tamba. Ia langsung memerintahkan staff Komisi III untuk segera mengagendakan rapat dengan Pertamina penyalur gas LPG.

"Kita ingin agar masalah gas ini segera diatasi," kata Tamba.

Bakal calon anggota DPR RI dari partai Demokrat dengan tagline TMS (TMS) ini mengatakan, Pemprov Bali memang menyiapkan anggaran Rp4,5 Miliar untuk membantu pengungsi. Namun, jika gunung Agung itu meletus dan dampaknya berlangsung lama hingga setahun, anggaran yang dialokasikan tentu tidak sedikit. Pada saat yang sama target PAD Pemprov Bali tak bisa terpenuhi sebagai dampak letusan gunung tersebut.

"Ini yang harus diantisipasi sejak awal. Jika gunung Agung meletus, bandara pasti lumpuh. Wisatawan tidak bisa datang. Target PAD tidak bisa dipenuhi. Hal-hal ini yang perlu kita bicarakan sejak dini agar ada langkah antisipasinya," kata Tamba.

Politisi vokal asal Jembrana ini percaya, jika gunung Agung itu meletus Gubernur Pastika bisa menggalang bantuan dari berbagai pihak untuk membantu pengungsi maupun proses recovery pasca-erupsi saat.

"Kami percaya Pak Guberur bisa melakukan proses recovery itu," Tamba.

Lebih lanjut Tamba mengatakan, terkait pengungsi yang tercecer di beberapa kabupaten/Kota, ia menyarankan agar mereka ditempatkan pada satu tempat di setiap kabupaten/Kota untuk memudahkan penangannya.

"Misalnya di Buleleng, mereka dengan jumlah sedikit berada di beberapa tempat pengungsian. Perlu dibuatkan camp pengungsian pada satu tempat. Bisa memanfaatkan lahan-lahan Pemprov di daerah. Dengan demikian akan memudahkan penangannya untuk pelayanan kesehatan, termasuk sekolah untuk siswa," kata Tamba.

Setelah koordinasi dengan Gubernur Pastika, rombongan Komisi III mendatangi Pos Pemantau Gunung Agung di Rendang, untuk mendapat penjelasan terkait kondisi terkini gunung Agung. Selanjutnya, para wakil rakyat ini mengunjungi Posko Pengungsi di Kecamatan Rendang. Terdapat ratusan pengungsi di sana.

DPRD Bali menyerahkan bantuan sembako, peralatan mandi, dan barang kebutuhan anak-anak dan perempuan. Kepada para pengungsi, Adi Wiryatama dan rombongan meminta mereka untuk memperioritaskan keselamatan, dan mengikuti arahan pemerintah. Para wakil rakyat ini juga sempat bercengkerama dengan belasan anak-anak di posko pengungsian tersebut. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya