Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
GUBERNUR Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi, menyerukan supaya hentikan segala penindasan terhadap warga muslim yang ada di Myanmar.
"Segala macam praktek yang bertentangan dengan kemanusian itu harus kita lawan," kata Zainul Majdi di tengah aksi demo ratusan mahasiswa menentang penindasan yang dilakukan militer Myanmar terhadap muslim Rohingya di depan Kantor Gubernur NTB, Mataram, Senin (4/9).
Zainul Majdi mengatakan, selama Republik Indonesia ber-UUD yang di dalamnya menjelaskan penjajahan harus dihapuskan, segala macam penindasan harus dihilangkan, martabat kemanusiaan harus ditegakkan dan dimuliakan.
"Maka semua yang bertentangan dengan nilai itu bertantangan dengan nilai kebangsaan kita," ujar Majdi.
Menurut Majdi hal yang dilawan ini adalah kegilaan. Atas nama apapun, penghilangan nyawa manusia dilakukan oleh mereka yang kehilangan akal sehat.
"Sebagai bangsa Indonesia dan sebagai umat beragama, tidak ada agama manapun yang membenarkan atau membolehkan penindasan sebagaimana yang terjadi di Myanmar," katanya.
Gubernur NTB pada kesempatan tersebut sekaligus menyerahkan sumbangan dana kemanusian yang terkumpul antara lain dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Provinsi NTB sejumlah Rp80 juta rupiah.
Aksi demo di Mataram dilakukan oleh sejumlah element diantaranya, Pemuda Muhamadiyah, Pemuda NW, PMII, HMI, Pemuda Pancasila, Laskar Mujahidin, GP Ansor, Garda Bangsa, From Mahsiswa Lobar, Bardam Nusa NTB, Sapma PP dan PMKRI.
Para pendemo datang ke depan kantor Gubernur NTB sembari membawa sejumlah poster yang antara bertuliskan, Myanmar penjahat kemanusian, rezim biadab, dan poster Aung San Suu Kyi diberi silang merah ditulisi The Real Maklampir - Wanted serta sejumlah poster lainnya.
Koordinator umum aliansi kemanusiaan pedului Myanmar, Muhammad Isnaini pada kesempatan tersebut membacakan pernyataan sikap.
"Adili Myanmar di Mahkamah Internasional, Cabut Nobel Perdamian Aung San Suu Kyi, Presiden Jokowi bersikap tegas tutup Kedubes Myanmar di Indonesia, dan Kedubes Indonesia di Myanmar, Kelurkan Myanmar dari kelompok ASEAN," katanya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved