Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
HINGGA Rabu (5/7) sore sudah sekitar 70% bangkai helikopter Basarnas yang terjatuh di perbukitan Butak, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, berhasil dibawa turun melalui jalur darat. Selanjutnya, serpihan bangkai helikopter nahas tersebut akan dibawa ke hanggar.
Demikian disampaikan Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Ivan Ahmad Rizki Titus, di sela proses evakuasi bangkai helikopter, Rabu.
Proses evakuasi bangkai helikopter dauphin AS365N3+HR3602 milik basarnas tersebut berlangsung sejak Rabu Siang dengan memaksimalkan jalur darat. Hal itu lantaran kondisi cuaca yang tidak menentu. Evakuasi diperkirakan memakan waktu sekitar dua hari.
"Kita maksimalkan jalur darat saja, soalnya cuaca di sini mudah berubah dan sangat tidak menentu," kata Ivan.
Dikatakan Ivan, evakuasi dengan jalur darat memang memiliki risiko yang cukup berat. Sebab, medan menuju lokasi tersebut sangat berat. Selain jalan berbatu, kemiringan jalan mencapai 50 derajat.
"Kondisi ini memang sangat berbahaya, apalagi jika turun hujan jalan menjadi sangat licin," katanya.
Beruntung, saat evakuasi dilakukan cuaca sangat cerah dan mendukung proses evakuasi, sehingga tim evakuasi yang dikerahkan bisa berhasil membawa 70% bangkai helikopter yang sudah dipotong-potong.
"Hingga pukul 15.00 WIB, sudah 70% bangkai helikopter yang berhasil dibawa turun," katanya.
Dijelaskan, 70% bagian helikopter tersebut di antaranya ialah salah satu mesin dan beberapa bagian lainnya seperti aki cadangan, pintu heli, serpihan badan heli, kabel, serpihan rotari, hingga peralatan dan perlengkapan SAR yang terdapat dalam heli. Antara lain, tandu, tabung oksigen, helm, tali pertolongan, timbangan, jeriken, payung, tas, hingga potongan kabel.
"Evakuasi hari ini selesai, kita masih menunggu salah satu mesin yang belum sampai. Evakuasi diperkirakan makan waktu dua hari," kata dia.
Menurut Ivan, saat ini yang masih tersisa di lokasi kejadian hanya gearbox dan main body dari helikopter tersebut. Namun, pihaknya juga telah mengamankan sejumlah temuan penting yang dapat digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut.
"Tinggal dua bagian ini saja yang belum bisa dibawa turun, Kamis (6/7) besok siang, dua bagian ini sudah harus bisa dibawa turun gunung, benda-benda temuan penting disekitar lokasi jatuhnya helikopter sudah kami amankan," ujarnya.
Bangkai helikopter selanjutnya akan dibawa menuju hanggar. Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan potongan bangkai helikopter ini akan dibawa ke hanggar yang ada di mana.
"Nanti kalau semua sudah dievakuasi akan kita angkut ke hanggar, tapi kami belum tahu mau dibawa ke hanggar mana, bisa hanggar di Surabaya bisa juga hanggar Jakarta, sampai sekarang belum ada keputusan," katanya.
Ia menambahkan, evakuasi yang dilakukan pada hari pertama ini dilakukan oleh tim khusus dan tim gabungan dari berbagai elemen. Tim khusus yang melakukan pemotongan bangkai helikopter sedangkan tim gabungan yang membawa bangkai heli yang sudah berhasil dipotong.
Sebelumnya diberitakan helikopter tersebut terbang dari Gringsing Semarang menuju kawasan wisata dataran tinggi Dieng Banjarnegara untuk melakukan evakuasi terhadap korban letusan Kawah Sileri. Helikopter tersebut membawa delapan orang yang terdiri atas empat kru helikopter dan empat kru Basarnas Jawa Tengah yakni Muhammad Afandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, dan Catur.
Kedelapan korban tersebut telah dievakuasi pada Minggu hingga Senin (2/7). Mereka ditemukan dalam keadaan meninggal. Jenazah langsung dibawa menuju ke Rumah sakit Bhayangkara Semarang. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved