Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PETUGAS telah mengevakuasi lima korban tewas dari kecelakaan helikopter milik Basarnas Jawa Tengah yang kemarin sore menabrak tebing Gunung Batok dan jatuh di Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Helikopter itu rencananya hendak menuju ke Kawah Sileri di Gunung Dieng, di Kecamatan Batur, Kabupaten Purbalingga. Beberapa jam sebelumnya, letusan terjadi di kawah itu dan melukai sejumlah wisatawan.
“Tadi sudah ada lima korban yang dievakuasi. Mereka sudah meninggal dan dibawa ke RSUD Temanggung,” kata Kapolres Temanggung AKB Maesa Soegriwa, kemarin.
Proses evakuasi terhadap korban lainnya masih terus dilakukan oleh ratusan personel dari Kodim 0706 dan Polres Temanggung dengan dibantu masyarakat serta unsur Taruna Siaga Bencana. Hambatan yang dihadapi ialah kurangnya alat karena posisi para korban terimpit di dalam helikopter.
Sebelumnya, helikopter Dauphin itu disiagakan di pintu keluar Tol Gringsing selama arus mudik dan balik Lebaran.
Yusuf, wartawan Net TV, mengatakan helikopter terbang menuju Brebes pada pukul 09.55 WIB untuk pemantauan arus balik Lebaran dengan mengangkut awak pesawat, tim SAR dan tiga wartawan.
Setelah pemantauan selesai, dua wartawan turun di Gringsing, sedangkan Yusuf berencana ikut awak helikopter dalam misi SAR di Dieng. Pesawat itu lalu terbang pukul 14.52 menuju Semarang.
“Sampai di Semarang, ada perasaan tidak enak sehingga saya memutuskan turun dan pulang.” ungkap Yusuf yang mengaku terpukul setelah mendengar kabar kecelakaan helikopter Basarnas itu sekitar pukul 17.30 WIB. (TS/AS/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved