Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bongkar Pungli, Dokter Pelabuhan Labuan Bajo Nyaris Dijotos Atasannya

Silvester Yunani
20/5/2017 22:52
Bongkar Pungli, Dokter Pelabuhan Labuan Bajo Nyaris Dijotos Atasannya
(dr Pina Yanti Pakpahan. Foto Ist)

NASIB kurang beruntung dialami oleh dr Pina Yanti Pakpahan yang bertugas di kantor kesehatan pelabuhan wilayah kerja Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Dokter yang mengaku ingin menggagalkan pungutan liar di kantor tempat kerjanya malah berujung menjadi korban kekerasan verbal dan nyaris kena jotos dari pimpinannya.

Kejadian bermula saat Pina, begitu dokter itu disapa, pertama kali melayani para pemilik kapal yang hendak melakukan penerbitan dokumen kesehatan kapal.

Pada saat menerbitkan dokumen kapal tersebut, dr Pina merasa ada kejanggalan karena pemilik kapal menyetor biaya penerbitan dengan uang sebesar Rp30 ribu.

"Saya kaget saat saya melayani pemilik kapal ukuran 5 GT yang hendak menerbitkan dokumen kesehatan kapal menyerahkan uang Rp30 ribu,” kata Pina di Labuan Bajo, Jumat (19/5) kemarin.

Menurut dia, untuk kapal ukuran di bawah 6 GT sesuai aturan PP 21 tahun 2013 tidak dikenakan biaya dan karena itu dia kembalikan uang pemilik kapal tersebut.

Selanjutnya, usai mengembalikan uang pemilik kapal, Pina pun menanyakan pungutan ini kepada rekan kerjanya tetapi jawaban dari rekannya tersebut malah dengan nada marah-marah.

"Karena hal ini janggal akhirnya saya tanyakan ke teman kerja saya," jelasnya. Saat mempertanyakan hal tersebut rekan kerjanya yang diketahui bernama Efraim malah balik bertanya, "Apa kompetensimu mempertanyakan pungutan ini?" kata Pina meniru pernyataan balik rekannya tersebut.

Atas kejadian tersebut, Pina dan Efraim pun sempat terlibat adu mulut di ruang kerja mereka saat adu mulut berlangsung, koordinator pelayanan kesehatan Marsel Elias membentak keduanya dan mengusir mereka pulang.

Tidak hanya mengusir keduanya dari kantor, Marsel pun sempat mengepalkan tangan ke arah Pina sebelum dilerai oleh staf kantor lainnya.

"Saat saya dan Efraim ribut, Pak Marsel datang dan mengusir kami dari ruangan, tidak hanya mengusir dia juga hendak menonjok saya dengan tangannya, untung ada teman lain yang menahan," tuturnya.

Insiden pengancaman ini selanjutnya dilaporkan Pina ke Polres Manggarai Barat dan saat ini sedang dalam tahap pengambilan keterangan oleh polisi.

Sementara itu, Koordinator Kantor Pelayanan Kesehatan Pelabuhan Wilayah kerja Labuan Bajo Marsel Elias kepada wartawan Sabtu, (20/5), membenarkan dirinya membentak dokter bawahannya tersebut di kantornya.

"Waktu itu di kantor ada insiden keributan, dr Pina meminta salah satu staf yang sedang menelepon untuk menerbitkan dokumen kesehatan kapal. Karena sedang menelepon,staf tersebut tidak melayani permintaan dokter, dokter marah-marah dan terjadilah keributan," jelas Marsel.

Meski demikian, dia mengaku apa yang ia lakukan hanya ingin menenangkan situasi dan tidak sedikit pun niat melakukan kekerasan terhadap bawahannya tersebut. "Saya tidak mungkin melakukan kekerasan terhadap dokter, kami satu rumah, satu pintu, niat saya hanya menenangkan situasi saja," tambahnya.

Sementara itu, Nikodemus Densi, salah seorang pemilik kapal ukuran 5 GT kepada wartawan di Labuan Bajo mengatakan, selama ini dirinya sudah berulang kali membayar dokumen kesehatan kapal senilai Rp30 ribu di kantor pelayanan kesehatan pelabuhan.

"Saya baru tahu dari kejadian ini kalau kapal ukuran 5GT tidak dipungut biaya penerbitan dokumen, dari masalah yang menimpa ibu dokter ini baru saya paham," kata pemilik kapal motor Rajo Go Ema tersebut. (X-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gaudens
Berita Lainnya