Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Di Mempawah, Perjalanan Dokter Rica Terhenti

MI
12/1/2016 00:00
Di Mempawah, Perjalanan Dokter Rica Terhenti
Petugas mengawal Rica Tri Handayani bersama anak balitanya saat tiba di Polda DIY, kemarin.(ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)
DENGAN berkerudung hitam dan mengenakan masker biru muda, Rica Tri Handayani berjalan lurus tanpa menghiraukan sapaan para pewarta. Sambil menggendong si buah hatinya yang masih balita, dokter asal Lampung Tengah yang menghebohkan jagat media sosial dan media massa dalam sepekan terakhir karena hilang secara misterius itu hanya bisa pasrah saat tim Polda Daerah Istimewa Yogyakarta menjemputnya.

Polisi menghentikan perjalanan Rica selama 12 hari bersama beberapa orang di Mempawah, Kalimantan Barat. Rica dan anaknya serta dua orang penjemputnya, Veny dan Eko, siang kemarin dibawa ke Yogyakarta.

Dari Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, mereka diterbangkan ke Semarang lalu menuju Yogyakarta.

Rica tidak pulang setelah dijemput dua sepupunya dari rumah saudara mereka di Wedomartani, Ngemplak, Sleman, pada Kamis (30/12/2015), sekitar pukul 10.00 WIB.

Polisi menduga Rica hendak bergabung dengan organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), yang telah berganti nama menjadi Negara Karunia Allah. "Rica bergabung dengan kelompok ini saat masih mahasiswa di sebuah PTS di Yogyakarta. Saat itu belum bernama Gafatar. Setelah selesai kuliah, terputus. Baru kemudian setelah suaminya tugas belajar, kembali terhubung dengan kelompok tersebut," papar Kapolda DIY Brigjen Erwin Triwanto, kemarin.

Majelis Ulama Indonesia menyatakan Gafatar organisasi terlarang. Pemerintah, sesuai surat Ditjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri Nomor 220/3657/D/III/2012 Tanggal 20 November 2012 juga telah melarang organisasi tersebut. Dalam salah satu ajarannya, Gafatar menyebutkan bahwa salat dan puasa Ramadan tidak wajib.

Gafatar dideklarasikan di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 2012. Organisasi yang berlambang sinar matahari berwarna oranye itu disebut-sebut telah memiliki sedikitnya 14 pemimpin daerah.

Mereka merekrut para tenaga profesional, juga pegawai negeri sipil, menjadi anggota. Itu pula yang diduga tengah terjadi dengan hilangnya sejumlah PNS Purbalingga, Jawa Tengah, dalam dua pekan terakhir.

Penjabat Bupati Purbalingga Budi Wibowo mengungkapkan pihaknya memperoleh informasi bahwa sejumlah PNS tersebut diduga tengah mengikuti diklat di Lampung. "Diklat disebut diselenggarakan ormas Gafatar," jelas dia, kemarin. (AU/LD/AT/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya