SEJUMLAH pegawai negeri sipil (PNS) di Purbalingga dan Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), menghilang misterius. Ada dugaan mereka mengikuti ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Selain itu, ada seorang dosen yang diduga berangkat ke Suriah.
Penjabat (Pj) Bupati Purbalingga Budi Wibowo mengonfirmasi bahwa dua PNS menghilang tanpa kabar. "Awalnya kami menduga bergabung IS (Islamic State), ternyata bukan. Dugaan kuat mereka bergabung dengan Gafatar."
Kedua PNS tersebut ialah Kepala Subbagian Rapat Sekretariat DPRD Purbalingga Widodo Panca Nugraha dan Sekretaris Kelurahan Kembaran Kulon, Kecamatan Purbalingga, Praptono Adi. "Widodo menghilang tanpa kabar sejak 16 Desember lalu. Adi sempat serahkan surat pengunduran diri," ujarnya.
Kepala Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kebangpol Linmas) Purbalingga Satya Giri Podo mengungkapkan hingga kemarin pihaknya belum mendapatkan titik terang. Istri Widodo menyatakan suaminya kerap berhubungan dengan Adi. "Ada dugaan Adi ialah mantan ketua organisasi tersebut di Purbalingga," ujarnya.
Hilangnya PNS juga terjadi di Banyumas. Marfungah yang sudah bekerja selama 19 tahun tiba-tiba mengundurkan diri sejak akhir November lalu. Marfungah pergi bersama suaminya, Sugiantoro, dan lima anaknya. Keluarga itu berpamitan pergi ke luar Jawa.
Seorang dosen Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto bernama Iskandar Sobri juga dikabarkan menghilang. Sobri sudah tidak lagi mengajar sejak Juli 2014 silam.
Kapolres Purbalingga Ajun Komisaris Besar (AKB) Anom Setyadji menduga Sobri pergi ke Suriah. "Itu deteksi dari intelijen," kata Kapolres.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Sulawesi Utara Soni Sumarsono menyatakan seorang warga Tomohon diduga menjadi anggota IS. Tudingan itu membuat resah warga Tomohon.(LD/VL/N-2)