Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Keris Kanjeng Kiai Bontit Kukuhkan Paku Alam X

FU/AT/X-10
08/1/2016 00:00
Keris Kanjeng Kiai Bontit Kukuhkan Paku Alam X
Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo melambaikan tangan dari dalam kereta kuda saat Kirab Ageng Jumenengan Dalem seusai dilantik menjadi Paku Alam X di Yogyakarta, kemarin.(ANTARA/Regina Safri)

TUJUH penari putri menggemulai dan terlihat sakral saat menarikan Bedhoyo Panji Angron Akung di Bangsal Sewotomo Puro Pakualaman, Yogyakarta, kemarin.

Tarian ciptaan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam II itu menjadi pamungkas penobatan Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo menjadi KGPAA Paku Alam X.

Ritual jumenengan dalem atau penobatan Paku Alam X dimulai dengan iring-iringan abdi dalem dan keluarga keluar dari Dalem Ageng Prabasuyasa menuju Bangsal Sewatama dengan membawa sejumlah pusaka Puro Pakualaman, tombak dan keris.

Penobatan dilakukan sesepuh Puro Pakualaman KPH Notoatmojo dengan menyematkan keris Kanjeng Kiai Bontit dan bros Bintang Sestra Notokusumo kepada KBPH Prabu Suryodilogo sebagai pertanda secara resmi telah menjadi raja baru di Kadipaten Pakulaman dan berhak menyandang gelar KGPAA Paku Alam X.

Paku Alam X yang mengenakan ageman keprabon atau pakaian raja selanjutnya membacakan 'sabda dalem' yang berisi visi-misi dalam memimpin Kadipaten Puro Pakualaman.

Sebagai raja kadipaten yang baru, Paku Alam X memiliki tugas yang sama seperti leluhurnya, yakni sebagai pengemban budaya di era globalisasi.

"Jujur tugas yang saya laksanakan adalah tugas yang berat," kata Paku Alam X seusai penobatannya.

Kebudayaan yang diemban Paku Alam X ialah praktik intelektual yang berkaitan dengan kegiatan pemerintahan dan artistik secara konkret.

Dia berusaha memosisikan diri di tengah-tengah tradisi dan pembaruan, berusaha memberikan kreasi di era globalisasi.

Proses jumenengan Paku Alam X yang berlangsung sakral tersebut juga disaksikan Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Bawono X, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, dan beberapa menteri Kabinet Kerja, yaitu Mendagri Tjahjo Kumolo, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Mendikbud Anies Bawesdan, dan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Menurut Mendagri, penobatan Paku Alam X itu juga berarti yang bersangkutan otomatis menjadi Wakil Gubernur DIY sesuai dengan UU Keistimewaan 2013.

"Dia (Paku Alam X) otomatis menjadi wakil gubernur, tinggal menunggu surat keputusan dari DPRD DIY saja," kata Tjahjo.

Penobatan BPH Prabu Suryodilogo menjadi KGPAA Paku Alam X bukan tanpa persoalan.

Kubu Pangeran Anglingkusumo, putra Paku Alam IX Al Haj, menolak penobatan Prabu Suryodilogo karena tidak memenuhi syarat.

KPH Wiroyudha, menantu Pangeran Anglingkusumo, menuding Prabu Suryodilogo bukan anak yang sah dari Paku Alam IX sehingga tidak bisa dinobatkan sebagai Paku Alam X.

"Kami menolak keras jumenengan tersebut," kata Wiroyudha.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik