Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Hujan Abu Menuju Malang

MI/Bagus Suryo
07/1/2016 00:00
Hujan Abu Menuju Malang
(MI/ Abdus Syukur)
DAMPAK erupsi Gunung Bromo, Jawa Timur, menyebabkan penutupan Bandara Abdul Rachman Saleh Malang diperpanjang. Semula otoritas bandara menutup aktivitas bandara pada Selasa (5/1), kemudian dilanjutkan kemarin. Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkab Malang Untung Sudarto menjelaskan perpanjangan penutupan bandara dilakukan demi keselamatan penumpang. "Penutupan bisa diperpanjang lagi Kamis (7/1) dengan mempertimbangkan situasi, kondisi, dan keselamatan. Sejauh ini hujan abu vulkanis Gunung Bromo cukup tebal mengarah ke barat daya, yakni Malang dan sekitarnya," ujar Untung, kemarin.

Penutupan bandara sudah dilakukan beberapa kali sejak aktivitas Bromo yang terletak di Probolinggo, Pasuruan, dan Malang itu berstatus siaga. Sekitar 2.000 penumpang per harinya dialihkan ke Bandara Juanda Sidoarjo. Dari pantauan di pos jaga, abu vulkanis mengguyur kawasan Probolinggo, Pasuruan, dan Malang. Daerah terparah terdampak hujan abu di Desa Cemorolawang dan Ngadisari, Kabupaten Probolinggo. Tanaman ambruk tertimpa hujan abu. Abu menutupi kawasan sejauh 10 kilometer.

Berladang
Di Sumatra Utara, sejumlah pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung diam-diam meninggalkan posko pengungsian di Kabanjahe dan kembali ke desa mereka di lereng gunung. Para pengungsi menggarap ladang-ladang perkebunan milik mereka yang masih bisa digarap. "Kami sudah berupaya melarang mereka untuk tidak mendekati zona merah berjarak 5-7 kilometer dari Gunung Sinabung karena berbahaya. Tapi mereka diam-diam nekat pergi untuk menggarap ladang," kata koordinator pengungsi Sinabung di posko Gedung KNPI Kabanjahe, Baliukur Tarigan, kemarin.

Menurutnya, saat ini jumlah pengungsi Sinabung di posko KNPI Kabanjahe 1.193 jiwa yang berasal dari Desa Sukanalu, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo. Para pengungsi sengaja kembali ke ladang karena tidak bisa meninggalkan aset pribadi berupa lahan perkebunan jeruk, cabai, sayuran, dan kopi yang berlokasi di kaki gunung. Setelah berladang, mereka kembali ke posko. "Mereka sudah setahun di pengungsian. Mungkin ini yang membuat mereka jenuh," tambahnya.

Gunung Sinabung yang berstatus awas kembali erupsi dua kali kemarin pada pukul 8.23 WIB dan 14.00. "Tinggi kolom abu vulkanis mencapai 1.000 meter dan 2.000 meter mengarah ke arah barat," ujar petugas posko pemantau Gunung Sinabung, Muhammad Nurul Asrori. Pada bagian lain, erupsi Gunung Soputan yang berlokasi di Sulawesi Utara (Sulut) berangsur menurun. Laporan dari petugas Pos Pengamatan Gunung Api Soputan, Sandi Monengkey, mengatakan erupsi terus menurun. Hal itu terlihat pada alat pencatat gempa perut gunung.

"Amplitudo sebelumnya 40 mm kini menjadi 20 mm. Kami berharap aktivitasnya terus menurun beberapa hari ke depan," harap Sandi. Menurutnya, aktivitas gunung api normal apabila amplitudo di bawah 0. Status gunung saat ini masih level siaga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulut telah menyalurkan bantuan air bersih dan masker di tiga posko yang terdampak hujan abu, yakni di Desa Langowan Barat, Noongan, dan Pangu, Minahasa Tenggara. (PS/VL/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik