GUNUNG Api Soputan yang terletak di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (Sulut), kembali memuntahkan debu vulkanis setinggi 6.500 meter dari bibir kawah, pascameletus Senin (4/1) malam pukul 20.53 Wita.
"Semburan debu vulkanis susulan itu lebih hebat daripada letusan sebelumnya. Semburan susulan itu terjadi, kemarin, pukul 06.35, dengan ketinggian 6.500 meter dari kepundan atau bibir kawah. Arah angin bertiup ke timur," kata Sandi Monengkey, petugas pemantau Gunung Api Soputan, kemarin.
Sandi menjelaskan letusan pertama yang terjadi, Senin (4/1) malam, menyemburkan debu vulkanis setinggi 2.000 meter dan lava pijar.
Karena itu, warga diimbau agar tidak beraktivitas di zona radius 6,5 km dari kaki gunung setinggi 1.784 meter di atas permukaan laut.
"Status Gunung Soputan naik menjadi siaga (level III), dan sampai saat ini pada alat seismograf terlihat masih terjadi gempa tremor, tercatat 40 mm. Jadi, dapat dipastikan aktivitas Gunung Soputan belum normal," katanya.
Dengan meningkatnya status Gunung Soputan yang menjadi Siaga, dari 127 gunung api aktif di Indonesia terdapat satu status awas (level tertinggi) yaitu Gunung Sinabung, empat status Siaga (Soputan, Bromo, Karangetang, dan Lokon), dan 15 status waspada (level II).
Sementara itu, sejumlah warga di sejumlah desa di Kabupaten Minahasa Induk merasakan siraman hujan debu vulkanis dari Gunung Soputan. Di antaranya Desa Noongan dan Langowan.
"Warga yang bermukim di desa-desa kaki gunung seperti Liwutung dan Tombatu juga terkena debu vulkanis. Tetapi, yang lebih parah Desa Langowan dan Noongan karena arah angin ke situ," ujar Sandi.
Jalan di kedua desa tersebut tertimbun debu dengan ketebalan hingga 2-3 cm. Tanaman perkebunan petani dan atap rumah warga diselimuti debu vulkanis. "Masyarakat diimbau jangan keluar rumah, bila tidak ada urusan penting. Sebab, Desa Langowan Barat ini ditutupi debu vulkanis," ujar Kepala Kantor Kecamatan Langowan Barat, Roudy Mewoh.
Pascaletusan Gunung Soputan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa membagi masker penutup hidung ke warga di Desa Langowan, Noongan, dan sekitarnya.
"Tahap awal pemerintah telah memberikan bantuan masker penutup hidung berjumlah ribuan ke warga, dan Pemerintah Kabupaten Minahasa akan membuat posko penanganan darurat. Bantuan selanjutnya akan dikoordinasikan dengan pemerintah provinsi," kata Kepala BPBD Kabupaten Minahasa, Janes Pesik.
Bandara ditutup Di sisi lain, Bandara Abdul Rachman Saleh Malang, Jawa Timur, kemarin, ditutup lagi karena Gunung Bromo menyemburkan abu vulkanis mengarah ke barat daya, sehingga menganggu penerbangan.
"Penutupan bandara berlaku sejak pukul 07.30 WIB tadi pagi sampai 24 jam ke depan. Dari pusat ada perintah penutupan bandara, mulai pagi tadi (kemarin) sampai besok (hari ini) karena abu vulkanis Gunung Bromo," kata Kepala UPT Bandara Abdul Rachman Saleh Malang, Jawa Timur Suharno, di Malang, kemarin.
Penutupan itu membuat sembilan penerbangan dari dan menuju Jakarta, dialihkan ke Bandara Juanda, Surabaya. Menurut Suharno, pihaknya sudah mengumumkan penutupan bandara kepada penumpang dan maskapai. "Mudah-mudahan besok (hari ini) sudah beroperasi lagi." (BN/Ant/N-2)