Pengantar:
BUKAN hanya anggota DPR suka nyambi. Perempuan-perempuan cantik yang sedang merintis masa depan lewat berbagai profesi pun bersedia disambi asalkan ketemu harga. Siapa saja perempuan muda cantik itu, disajikan dalam tulisan bersambung mulai Senin (2/3) hingga Minggu (8/3). Ini merupakan tulisan ke lima.
-----------------------
KEESOKAN harinya, Kamis (12/2) sore, seperti yang dijanjikan, Amel datang dengan dandanan layaknya anak muda Ibu Kota. Mengenakan celana blue jeans yang dipadu dengan kaos hitam ketat, dia berlari kecil menghampiri. Sambil bergelayut manja Amel mengajak ke sebuah restoran khas Bali untuk menikmati suasana sore di Citos. Tanpa perlu membolak-balik menu, dia memesan langsung makanan favoritnya, paket nasi bebek goreng sambel pedas sertan segelas lemon tea.
Dengan senyum manisnya yang khas, Amel yang masih berusia 20 tahun berceloteh tentang kegemarannya melahap makanan pedas. Dia menyantap hidangan favoritnya sampai ludes. Keceriaan menghiasi wajahnya. Menurutnya racikan bebek goreng pedas di restoran itu cukup lezat.
Setelah puas bersantap, ajakan untuk melanjutkan kebersamaan di kamar hotel disampaikan. Amel merespons dengan senyuman. Dia pun tersipu ketika senyumannya ditanyakan sebagai sebuah tanda persetujuan. "Tapi pulangnya jangan terlalu malam ya Mas. Soalnya mama suka ngomel kalau Amel pulang larut malam," ucapnya.
Gadis pemuja penyanyi bersuara merdu, Adelle, itu sepakat menerima 'uang jajan' sebesar Rp1,5 juta sebagai imbalan. Biasanya, kata Amel, dia diberi 'uang jajan' Rp2 juta. Tidak semua ajakan pria diterimanya. "Kalau Amel merasa cocok dan sreg saja Mas. Amel enggak suka sama cowok yang lebay, apalagi yang kasar," tuturnya.
Dia termasuk wanita yang mood-mood-an. Bila sedang merasa senang dan pria kenalannya bisa membuatnya nyaman, biasanya ajakan kencan diterima. Tapi jika suasana hatinya sedang galau, dirayu seperti apapun, ajakan berduaan akan ditepisnya. Sebagai wanita yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang terbilang berkecukupan, uang bukan masalah baginya. Amel bekerja sebagai SPG karena kemauan sendiri.
Keinginan mendapatkan uang jajan dari hasil keringat sendiri mendorong gadis berlesung pipit itu melamar pekerjaan sebagai SPG. Sebagai gadis megapolitan, yang dibesarkan di Ibu Kota, pergaulan konsumtif telah membuatnya mengikuti tren kehidupan anak muda masa kini.
Ia senang hang out di kafe-kafe berkelas, gonta-ganti telepon seluler keluaran terbaru dan shopping pakaian bermerek. Untuk memenuhi kebutuhan itu, honor dari SPG dan jajan dari rumah tidak cukup. Itulah alasannya sehingga suka menerima ajakan kencan dari pria-pria tertentu.
"Amel enggak selalu terima tamu loh Mas. Beda sama teman-teman SPG yang lain. Kalau mereka selalu bisa diajak check in asal tamunya tajir dan mau bayar sesuai tarif," kata Amel yang mengaku keperawanannya direnggut sang pacar saat duduk di kelas tiga SMA.
Teman-teman Amel, sambungnya, kebanyakan menerima tamu untuk mencukupi biaya kuliah mereka. Sejumlah nama disebutkan. Mereka juga berprofesi sebagai SPG rokok. Biasanya, teman-temannya itu memasang tarif Rp1,5 juta untuk kencan short time. "Kalau Amel mau kuliah, tinggal bilang ke bokap (bapak). Tapi Amel belum ada niat kuliah. Nantilah kuliah kalau sudah pengen," imbuhnya.
Dari Amel diperoleh nomor kontak seorang SPG rokok lainnya yang bisa diajak kencan short time. Identitas mahasiswi yang menuntut ilmu di sebuah sekolah tinggi di Bekasi itu diperoleh setelah Amel diyakinkan bahwa temannya tersebut akan dikenalkan dengan seorang rekan yang tajir. "Mas sms dia dulu. Bilang saja nomornya dapat dari Amel," tuturnya.? (*/T-1) (Bersambung)
BUKAN hanya anggota DPR suka nyambi. Perempuan-perempuan cantik yang sedang merintis masa depan lewat berbagai profesi pun bersedia disambi asalkan ketemu harga. Siapa saja perempuan muda cantik itu, disajikan dalam tulisan bersambung mulai Senin (2/3) hingga Minggu (8/3). Ini merupakan tulisan ke lima.
-----------------------
KEESOKAN harinya, Kamis (12/2) sore, seperti yang dijanjikan, Amel datang dengan dandanan layaknya anak muda Ibu Kota. Mengenakan celana blue jeans yang dipadu dengan kaos hitam ketat, dia berlari kecil menghampiri. Sambil bergelayut manja Amel mengajak ke sebuah restoran khas Bali untuk menikmati suasana sore di Citos. Tanpa perlu membolak-balik menu, dia memesan langsung makanan favoritnya, paket nasi bebek goreng sambel pedas sertan segelas lemon tea.
Dengan senyum manisnya yang khas, Amel yang masih berusia 20 tahun berceloteh tentang kegemarannya melahap makanan pedas. Dia menyantap hidangan favoritnya sampai ludes. Keceriaan menghiasi wajahnya. Menurutnya racikan bebek goreng pedas di restoran itu cukup lezat.
Setelah puas bersantap, ajakan untuk melanjutkan kebersamaan di kamar hotel disampaikan. Amel merespons dengan senyuman. Dia pun tersipu ketika senyumannya ditanyakan sebagai sebuah tanda persetujuan. "Tapi pulangnya jangan terlalu malam ya Mas. Soalnya mama suka ngomel kalau Amel pulang larut malam," ucapnya.
Gadis pemuja penyanyi bersuara merdu, Adelle, itu sepakat menerima 'uang jajan' sebesar Rp1,5 juta sebagai imbalan. Biasanya, kata Amel, dia diberi 'uang jajan' Rp2 juta. Tidak semua ajakan pria diterimanya. "Kalau Amel merasa cocok dan sreg saja Mas. Amel enggak suka sama cowok yang lebay, apalagi yang kasar," tuturnya.
Dia termasuk wanita yang mood-mood-an. Bila sedang merasa senang dan pria kenalannya bisa membuatnya nyaman, biasanya ajakan kencan diterima. Tapi jika suasana hatinya sedang galau, dirayu seperti apapun, ajakan berduaan akan ditepisnya. Sebagai wanita yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang terbilang berkecukupan, uang bukan masalah baginya. Amel bekerja sebagai SPG karena kemauan sendiri.
Keinginan mendapatkan uang jajan dari hasil keringat sendiri mendorong gadis berlesung pipit itu melamar pekerjaan sebagai SPG. Sebagai gadis megapolitan, yang dibesarkan di Ibu Kota, pergaulan konsumtif telah membuatnya mengikuti tren kehidupan anak muda masa kini.
Ia senang hang out di kafe-kafe berkelas, gonta-ganti telepon seluler keluaran terbaru dan shopping pakaian bermerek. Untuk memenuhi kebutuhan itu, honor dari SPG dan jajan dari rumah tidak cukup. Itulah alasannya sehingga suka menerima ajakan kencan dari pria-pria tertentu.
"Amel enggak selalu terima tamu loh Mas. Beda sama teman-teman SPG yang lain. Kalau mereka selalu bisa diajak check in asal tamunya tajir dan mau bayar sesuai tarif," kata Amel yang mengaku keperawanannya direnggut sang pacar saat duduk di kelas tiga SMA.
Teman-teman Amel, sambungnya, kebanyakan menerima tamu untuk mencukupi biaya kuliah mereka. Sejumlah nama disebutkan. Mereka juga berprofesi sebagai SPG rokok. Biasanya, teman-temannya itu memasang tarif Rp1,5 juta untuk kencan short time. "Kalau Amel mau kuliah, tinggal bilang ke bokap (bapak). Tapi Amel belum ada niat kuliah. Nantilah kuliah kalau sudah pengen," imbuhnya.
Dari Amel diperoleh nomor kontak seorang SPG rokok lainnya yang bisa diajak kencan short time. Identitas mahasiswi yang menuntut ilmu di sebuah sekolah tinggi di Bekasi itu diperoleh setelah Amel diyakinkan bahwa temannya tersebut akan dikenalkan dengan seorang rekan yang tajir. "Mas sms dia dulu. Bilang saja nomornya dapat dari Amel," tuturnya.? (*/T-1) (Bersambung)
