HATI-HATI bagi Anda, terutama perempuan, yang biasa menggunakan angkutan kota (angkot) di malam hari.
Kemarin, jajaran Reskrim Polres Jakarta Timur berhasil menggulung sindikat perampok di dalam angkot yang mengincar penumpang perempuan sebagai target mereka.
"Modus para perampok itu dengan berpura-pura menjadi sopir dan penumpang. Mereka mengincar penumpang wanita sebagai korban. Begitu penumpang naik, mereka langsung menutup pintu angkot dan merampok korban," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Nasriadi, kemarin.
Aksi mereka, sambung Nasriadi, tergolong nekat. Mereka melakukannya di jam sibuk saat warga Jakarta pulang kerja, yakni mulai pukul 18.00 WIB.
Angkot yang kerap mereka gunakan ialah Mikrolet 01A yang melayani jurusan Kampung Melayu-Pasar Senen dan angkot 112 Kampung Rambutan-Depok.
"Mereka merampok di saat jalanan masih ramai. Korban lalu dibawa berputar-putar keluar dari jalur trayek. Korban lalu dipaksa menyebutkan pin ATM-nya untuk diambil uang tunai. Harta korban juga dikuras," katanya.
Nasriadi menambahkan, polisi berhasil meringkus ketiga pelaku, yaitu Benny Tambunan, 24, Cristian Tambunan, 18, dan Pernando Naibaho, 24.
Salah satu korban, YP, 30, mengatakan ia menjadi korban saat ingin pulang ke rumah sepulang kerja. Ia naik Mikrolet 01 A dari depan RS Salemba Carolus, Jakarta Pusat, sekitar pukul 20.00 WIB.
Di dalam angkot, kata Yuliha, hanya ada dirinya dan empat pelaku yang menyamar menjadi sopir dan penumpang.
"Pas mau turun di halte Slamet Riyadi, tiba-tiba pintu angkot ditutup dan saya disuruh diam. Angkotnya sempat mutar-mutar, terus tas saya diambil," katanya.
YP akhirnya kehilangan uang tunai sebesar Rp200 ribu, cincin, telepon seluler, dan uang dalam ATM sebesar Rp23.750.000. "Sampai jam dua pagi. Akhirnya saya diturunkan di daerah Jalan Raya Bogor. Saya cari tempat terang dan minta tolong ke warga," terangnya.
Pelaku, menurut YP, juga sempat memaksanya untuk menyebutkan pin ATM. Angkot kemudian berhenti di SPBU untuk menguras uang di dalam ATM tersebut.
Korban lainnya, AS, 35, mengaku kepalanya sempat dibenturkan ke lantai angkot hingga memar. Pada saat kejadian ia menaiki angkot dari Terminal Senen dan diturunkan di Cilincing, Jakarta Utara.
"Waktu itu masih jam setengah enam sore. Saya naik angkot dari Terminal Senen. Tiba-tiba di tengah jalan saya disekap, terus dibenturkan ke lantai. Di situ barang-barang saya dirampok," ujar AS.
Saat di dalam angkot, tuturnya, hanya ada dia dan seorang penumpang perempuan lain yang juga menjadi korban perampokan. AS mengaku sempat diajak berputar-putar hingga keluar dari jalur trayek.
Ia pun kehilangan sejumlah uang tunai, kartu identitas, dan telepon seluler. (Akmal Fauzi/J-1)