Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Warga Cipinang Melayu sudah Lelah dengan Banjir

Yanurisa Ananta
27/2/2017 01:53
Warga Cipinang Melayu sudah Lelah dengan Banjir
(ANTARA/Sigid Kurniawan)

WARGA Cipinang Melayu, Jakarta Timur, mengaku sudah lelah menghadapi banjir. Selain harus menghadapi banjir di tiap musim penghujan setahun sekali, mereka harus menghadapi banjir lima tahunan yang berdampak lebih besar.

Yeni, 32, warga RW 04 RT 03 Cipinang Melayu, mengaku sudah lelah menghadapi banjir di permukimannya. Sepanjang ingatannya, banjir besar pernah menggenangi rumahnya pada 2002, 2007, 2012, dan 2017.
Setiap banjir tahunan, ia harus rela melihat rumahnya te­rendam air hingga 1 meter. Sementara itu, jika banjir lima tahunan datang, rumahnya yang tak berlantai dua itu te­rendam penuh hingga atap.

“Pada Rabu (22/2) lalu air masuk sampai 2 meter, menutupi semua pintu. Airnya memang cepat surut, tapi sekarang banjir lagi. Sebenarnya kami sudah lelah karena setelah banjir perabotan rumah harus diganti lagi, ganti lagi, entah sampai kapan,” kata Yeni, kemarin.

Kemarin dini hari, Yeni dan warga lainnya terpaksa kembali mengungsi karena Kali Sunter kembali meluap.
Lelah menghadapi banjir yang berkali-kali datang, Yeni dan warga sekitar permukim­annya sudah malas membersih­kan lingkungan mereka saat banjir sebelumnya sudah surut. Mereka menunggu banjir benar-benar sudah tak datang lagi untuk membersihkan permukiman mereka.

Tak cuma Yeni, Nanang Tarjono, tetangganya, juga mengaku sudah putus asa melihat banjir yang bolak-balik merendam rumahnya. “Sekarang barang yang paling penting untuk diselamatkan adalah kasur biar bisa dipakai tidur. Barang lain, semahal apa pun, biarin aja deh tenggelam. Yang penting kalau malam bisa tidur di kasur,” ujarnya.

Sejak ia tinggal di Cipinang Melayu 30 tahun silam, sudah tak terhitung uangnya habis hanya untuk membeli barang baru begitu banjir usai.

“Hampir setiap banjir selesai, kita harus ganti barang-barang. TV sudah ratusan kali terendam. Rumah sudah kayak perahu terendam,” kata Nanang.

Yeni dan Nanang mengaku iri jika melihat daerah lain yang juga biasa terendam banjir ketika datang banjir kiriman, tetapi kini tak banjir lagi. Mereka berharap Kali Sunter yang mengalir dekat permukiman mereka segera dinormalisasi.


Minta dipasang sheet pile

Hujan yang mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak Sabtu (25/2) malam kembali menyebabkan banjir di wilayah Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Menurut keterangan warga RT 03 RW 04, Cipinang Melayu, air mulai naik ke permukiman sejak kemarin pukul 00.00 WIB.

Air tiba-tiba meluap dan mengalir cepat memasuki rumah-rumah warga. Hanya dalam beberapa menit, air sudah menggenangi rumah hingga 1 meter.

Berdasarkan pantauan Media Indonesia, kemarin pukul 13.00, genangan air sudah surut sepenuhnya di RT 03 RW 04. Namun, wilayah RT 04 RW 04 masih tergenang air dengan ketinggian 10 cm. Bahkan, di area permukiman yang berlokasi tepat di pinggir aliran Kali Sunter, air masih menggenang hingga 30 cm.

Zenko, 35, warga RW 04 RT 04 yang letak rumahnya tepat di pinggir Kali Sunter, mengatakan air yang menggenangi rumahnya bukan karena intensitas hujan yang tinggi, melainkan juga dari luapan aliran Kali Sunter.

“Hujannya cuma gerimis. Namun, mulai pukul 00.00 air masuk ke rumah dan hanya dalam hitungan menit sudah 1 meter,” kata Zenko.

Sebenarnya pemasangan sheet pile di bantaran kali sudah dilakukan. Namun, sheet pile baru terpasang di RT 07, RT 08, dan RT 09 di RW yang sama. Sementara itu, bantaran kali di pinggir rumahnya belum dipasangi sheet pile.

Penempatan batu kali sepanjang 7 meter di bantaran kali pun tak mempan menghalau luapan air.
Zenko mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mempercepat proses pemasangan sheet pile di aliran Kali Sunter yang melewati Cipinang Melayu.

“Desas-desus pemasangan sheet pile sudah ada sejak zaman gubernur sebelum Basuki Tjahaja Purnama. Saya tidak masalah kalau harus dibayarkan ganti rugi karena saya punya sertifikat hak milik,” tandas Zenko. (J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya