Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Layar Perak di Pasar Rakyat

Ghani Nurcahyadi
27/2/2017 03:29
Layar Perak di Pasar Rakyat
(MI/PANCA SYURKANI)

MESKI sudah banyak bertebaran jaringan bioskop di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta, belum banyak masyarakat kelas menengah ke bawah yang bisa menikmatinya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pun berencana membuat bioskop rakyat yang akan ditempatkan di pasar-pasar tradisional.

Rencana yang dikemukakan Ahok di masa kampanye pilkada DKI Jakarta itu langsung direalisasikannya dengan memerintahkan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya mematangkan rencana itu.

Badan usaha milik daerah yang mengelola 153 pasar di Jakarta itu pun langsung menyusun rencana awal pembuatan bioskop rakyat tersebut.

Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Badan Ekonomi Kreatif, termasuk juga dengan rumah produksi perfilman, untuk mematangkan rencana tersebut.

Rencana itu pun mendapat sambutan hangat dari kalangan pelaku industri perfilman.

"Tapi rencana ini masih harus kita matangkan lagi. Karena itu, kami masih akan berkomunikasi dengan komunitas film dan mungkin juga akan berkomunikasi dengan komunitas atau asosiasi bioskop di Indonesia," kata Arief saat ditemui di Kantor PD Pasar Jaya, Jakarta.

Ia mengungkapkan, berdasarkan instruksi gubernur, bioskop rakyat tersebut sudah harus berdiri minimal satu bioskop pada April mendatang guna menjadi percontohan pasar-pasar lainnya.

PD Pasar Jaya juga sedang mendata pasar-pasar tradisional yang bisa dibangun bioskop di atasnya.

Bioskop rakyat itu, menurut Arief, ditujukan masyarakat kelas menengah ke bawah dengan latar belakang pekerjaan beragam dan rentang usia dari anak-anak hingga dewasa.

Bioskop itu pun nantinya hanya akan memutar film Indonesia atau film indie saja.

"Tapi tentu film yang akan diputar harus diseleksi dengan saksama karena kami ingin film yang diputar itu yang punya muatan edukasi, bukan sekadar film Indonesia. Kami berharap bioskop rakyat ini bisa menggeliatkan industri film nasional juga, selain membuat pasar lebih ramai dengan adanya hiburan ini," ujar Arief.


Paralel dengan revitalisasi

Meski dikejar tenggat yang mepet untuk segera menuntaskan proyek percontohan pada April mendatang, Arief mengaku optimistis hal itu bisa segera dituntaskannya.

Konsep awal bioskop rakyat tersebut ialah menggunakan ruangan yang tidak terlalu besar dengan kapasitas maksimal tempat duduk untuk 100 orang.

Dengan kapasitas tersebut tidak diperlukan proses renovasi besar terhadap kondisi fisik pasar.

Bioskop tersebut bisa dibuat dengan menggunakan sekitar 15 ribu kios yang tidak terpakai dari sekitar 150 ribu kios yang ada di seluruh pasar di Ibu Kota.

Renovasi sendiri akan dikerjakan pihak ketiga.

"Kalau pembangunannya menggunakan dana CSR swasta, itu lebih bagus," katanya.

"Tapi untuk tata suara, layar, dan prasarana lainnya, saya ingin bisa sama atau paling tidak mendekati dengan bioskop lainnya. Dengan fasilitas itu, bioskop itu bisa dinikmati dengan harga Rp5.000-Rp10 ribu saja. Bisa saja nanti pembayaran dengan menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP), itu kan salah satu instrumen subsidi yang diinginkan Pak Gubernur," tuturnya.

Dalam area bioskop nanti, PD Pasar Jaya pun akan menempatkan sejumlah pedagang yang akan menjajakan jajanan pasar. Arief tidak khawatir dengan kebersihan bioskop nanti.

"Kita akan gunakan sumber daya manusia berkualitas yang menjaga kenyamanan dan kebersihan bios-kop," katanya.

Pembangunan bioskop rakyat itu pun akan dijalankan paralel dengan program revitalisasi pasar yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Arief menjelaskan salah satu tujuan revitalisasi ialah membuat pasar menjadi pusat kegiatan, bukan hanya perdagangan.

Untuk mewujudkan hal itu, harus ada unsur hiburan, dan bioskop rakyat salah satunya. (J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya