Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Bogor Menuju Seribu Taman

Dede Susianti
13/2/2017 04:13
Bogor Menuju Seribu Taman
()

PEMERINTAH Kota Bogor sangat bergairah mengubah julukan 'kota sejuta angkot' menjadi 'kota sejuta taman'.

Tidak sampai di situ.

Kota Bogor juga tengah menuju Kota Pelari dan smart city.

Untuk menjadikan surga bagi pejalan kaki, Pemkot Bogor telah membangun jalur pedestrian yang luas.

Kini, dalam rangka menuju kota sejuta taman, satu per satu taman-taman yang ada direvitalisasi dan juga dibuatkan yang baru.

Berdasarkan data Dinas Permukiman dan Pertamanan Kota Bogor, saat ini sudah ada 199 taman di Kota Bogor.

Sebanyak 27 aktif dikunjungi masyarakat.

Dari 199 taman, dalam kurun dua tahun (2015 dan 2016) sudah 10 yang dibangun dan direvitalisasi.

Taman yang rampung pada 2015 di antaranya Taman Kencana, Taman Ekspresi, Taman Pangrango, Taman Air Mancur, Taman Peranginan, dan Taman Bogor.

Yang selesai dibangun tahun lalu ialah Taman Corat-Coret, Taman Heulang, Taman Sempur, serta Taman Kaulinan.

Dua taman terakhir masuk anggaran 2016, tapi diresmikan pada 5 Februari 2017.

"Tahun ini Pemkot Bogor kembali membangun belasan taman tematik," papar Erwin Gunawan, Kasi Pemeliharaan Taman pada Dinas Pertamanan, Permukiman, dan Perumahan Kota Bogor, pekan lalu.

Dari target belasan taman tematik yang dibuat, dua merupakan taman kota dan yang lainnya taman lingkungan di perumahan.

Namun, secara anggaran, tahun ini mengalami penurunan. Alokasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Bogor hanya menyediakan Rp3 miliar.

Angka itu terus menurun. Di 2015, APBD Pemkot Bogor mengucurkan dana Rp10 miliar dan 2016 sebesar Rp4 miliar.

Menurutnya, anggaran turun karena pembangunan beberapa infrastruktur lain.

Seperti jalur pedestrian di seputar Istana Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor.

Setelah itu masih ada pembangunan jalur pedestrian lanjutan.

Selain dari APBD, pembangunan taman-taman tematik juga ada yang didanai APBN, CSR, dan sistem kemitraan.


Libatkan konsultan

Menuju 1.000 taman, menurut Kasi Pembangunan dan Penataan Taman pada Dinas Pertamanan, Permukiman, dan Perumahan Devi Librianti Juvita Permata, dibangun dengan konsep dan tema yang melibatkan konsultan atau ahli dari IPB.

Untuk desain ditangani pihak ketiga.

Konsep Taman Ekspresi di kawasan Sempur atau Jalan Jalak Harupat sesuai dengan namanya yakni ekspresif.

Taman seluas 2.500 meter persegi itu menjadi tempat orang-orang menunjukkan kreasi.

Untuk menyuarakan ekspresi, bangunan fisiknya juga berseni menyerupai teater berkonsep minimalis klasik.

Di bagian depan dibiarkan kosong sebagai arena untuk tampil dan berundak enam deret bangku-bangku tembok untuk penonton.

Panjang tiap kursi sekitar 20-30 meter.

"Siapa saja bisa tampil di sini. Mau menari, baca puisi, diskusi, rapat, silat, pasang layar, dan nonton bareng, silakan. Kreasi apa saja. Gratis. Tapi lapor dulu ke kita untuk pengaturan jadwal," kata Devi.

Taman Corat Coret di Jalan Pandu Raya diperuntukkan komunitas graffity. Taman dikelilingi dinding-dinding.

Ada 20 dinding tempat berkreasi.

Selain menjulang, diagonal, ada juga yang melengkung.

Tema graffity-nya bisa diganti-ganti.

Siapa saja bisa mengekspresikan diri dengan terlebih dahulu berkoordinasi kepada komunitas Mata Kiri yang saat ini mengelola taman.

Di sisi lain, Taman Heulang di Jalan Heulang dibangun mengikuti program pengembangan kota hijau.

Taman seluas 20.768 meter persegi itu dibangun Kementerian PU dan Perumahan Rakyat dengan dana sekitar Rp4,7 miliar.

Devi menyebutkan konsep Taman Heulang ialah taman nursery. Ada banyak koleksi tanaman untuk menyenangkan keluarga berkumpul dan berolahraga di sana.

"Ada gazebo-gazebo buat kumpul, arisan. Bisa juga buat olahraga karena tersedia jogging track, bicycle track, bahkan bisa bermain bola kaki," paparnya.

Tempat ini lebih nyaman digunakan pada pagi atau sore hari.

Taman tersebut juga dilengkapi musala, kamar mandi atau WC umum, dan ruang untuk rapat internal serta pos jaga. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya