Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
Dalam 4 Jam, Masalah Perkotaan Terselesaikan
JIKA dibandingkan dengan 2015, jumah laporan yang masuk ke aplikasi Qlue bertambah signifikan pada 2016. Hal itu terjadi di tiap kuartal.
Pada kuartal I 2015, jumlah laporan baru berjumlah 5.429. Namun, di periode yang sama pada 2016, jumlah tersebut naik menjadi 97.797.
"Luar biasa animo masyarakat melaporkan permasalahannya kepada pemerintah. Terjadi peningkatan laporan di tiap kuartalnya di 2016 jika dibandingkan dengan 2015," ujar Marketing Communications Manager Qlue Indonesia Elita Yunanda, kemarin.
Berdasarkan data yang dihimpun PT Qlue Performa Indonesia, masalah sampah menjadi laporan paling banyak selama 2016 yakni 18%. Sisanya beragam aduan mengenai pelanggaran yang memakan porsi sebesar 15,9% dan aduan soal parkir liar sebesar 12,9%.
Sementara itu, aduan mengenai fasilitas umum sebesar 10%, laporan kemacetan sebesar 7,1%, laporan jalan yang rusak sebesar 6,3%, iklan tidak berizin sebesar 6,2%, dan lampu jalanan rusak sebesar 5,8%.
Elita menjelaskan masyarakat DKI merespons positif kecepatan tindak lanjut sejumlah SKPD terkait. Misalnya saja, sekali waktu dinas sosial dengan sigap menjaring pengemis yang tengah mangkal di sebuah jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan Jakarta Pusat. Berkat laporan tersebut diketahui, pengemis tersebut menyimpan uang jutaan rupiah di dalam kantongnya.
"Kebanyakan pengguna aplikasi merasa puas dengan tindak lanjut dinas sosial," kata Elita. Salah satu penertiban parkir liar yang dilakukan setelah pelaporan di aplikasi Qlue terjadi di kawasan Kota Tua oleh dinas perhubungan dan transportasi (dishubtrans). Dishubtrans dinilai cepat dalam menindaklanjuti laporan parkir liar itu. Empat jam setelah pelaporan, petugas langsung terjun ke lapangan.
Hal tersebut, lanjut Elita, selain memuaskan masyarakat, juga memengaruhi konduite penilaian terhadap SKPD terkait.
"Kinerja SKPD yang paling bagus itu ada di dinas lingkungan hidup dan kebersihan, diikuti dishubtrans dan PT Transportasi Jakarta. Termasuk juga Satpol PP dan dinas sosial," jabar Elita.
Elita menambahkan jumlah laporan-laporan fiktif yang sempat booming di awal-awal kemunculan aplikasi Qlue kini kian menurun. Hal itu mengindikasikan masyarakat sudah semakin mengerti cara menggunakan Qlue dan Pemprov DKI pun bisa lebih teliti dalam memilah jenis laporan untuk ditindaklanjuti.
"Kasus-kasus laporan fiktif ini semakin berkurang. Ini mengindikasikan masyarakat sudah bijak memanfaatkan aplikasi Qlue," imbuh Elita. (Aya/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved