Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
KAWASAN Ibu Kota terbilang unik.
Tidak hanya memiliki daratan tempat berdirinya gedung-gedung menjulang, sungai-sungai besar dan kecil juga mengular membelah Jakarta.
Di sisi lain, tingkat hunian padat ikut memberi warna kehidupan Ibu Kota.
Di sepanjang aliran sungai, rumah-rumah penduduk berdiri berjejer.
Aktivitas warga yang tinggal di sepanjang aliran su-ngai berkontribusi terhadap lingkungan sekitar.
Permasalahan utama yang timbul ialah pencemaran air karena sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen melawan aksi membuang sampah secara sembarangan ke sungai untuk mencegah banjir. Kini, hasilnya sudah terlihat.
Hampir seluruh aliran su-ngai dan saluran air di permukiman warga bersih dari tumpukan sampah.
Seperti di aliran Sungai Ciliwung di kawasan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, sudah tidak terlihat tumpukan sampah mengapung.
Airnya terbilang bersih dan berwarna agak kecokelatan.
Kondisi demikian menunjukkan air sungai terbebas dari pencemaran limbah berbahaya.
Di waktu sore, anak- anak kecil di Jalan Kwitang Kembang 7 terlihat bersuka ria berenang di sungai yang mempunyai lebar 15 meter itu.
Sebuah perahu dari bahan fiber berwarna biru menyertai kegembiraan mereka.
Dua bocah, salah satunya Yudha, 9, coba mengayuh perahu tadi.
Kegiatan demikian kerap dilakukan mereka selepas pulang sekolah.
Dahulu, para orangtua tidak pernah merestui anak-anak mereka berenang di kali tersebut.
Saat itu, di Jakarta, bermain di kali dianggap tabu.
Pasalnya, beragam penyakit akibat sampah dan limbah mengancam bagi siapa saja yang berani bermain di kali tersebut.
"Sekarang nggak takut main di sini. Sama Bapak nggak dimarahin, yang penting mainnya nggak jauh," kata Yudha.
Kebersihan air Ciliwung Kwitang mulai dirasakan warga sejak pembangunan tanggul selesai sekitar dua tahun silam.
Sebelumnya, sungai dipenuhi sampah dan airnya berwarna hitam pekat dan berbau.
Tidak hanya itu, daerah sekitari sering dilanda banjir saat hujan turun dengan intensitas besar.
"Alhamdulillah sekarang (sungai) sudah bersih. Warga tidak ada lagi yang buang sampah ke kali. Tahun 2002, 2007, dan 2012 kena banjir besar. Air masuk ke rumah tingginya hampir 3 meter," kata Suniah, 59, warga RT09/03, Kwitang.
Kini, warga sudah merasa nyaman dan tidak khawatir lagi akan ancaman banjir. (DA/J-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved