Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
DAHULU, Kali Ciliwung akrab dengan sebut-an tempat sampah raksasa.
Pasalnya, sepanjang aliran sungai, sampah rumah tangga dan industri mengapung dan menebar bau tak sedap.
Namun, kondisi Kali Ciliwung kini sudah jauh berbeda.
Kali itu sudah tertata dan bersih. Badan sungai diperlebar dan jalan inspeksi dibangun untuk memfasilitasi warga sekitar.
Semisal, tepi Kali Ciliwung di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.
Di bagian kanan dan kiri, sudah terbangun jalan inspeksi selebar hampir 5 meter.
Jalan tersebut merupakan rute alternatif antara Jalan Kwitang Raya dan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat.
Setelah jalan inspeksi itu berdiri, waktu tempuh dari Jalan Kwitang Raya menuju Jalan Pangeran Dipenogoro menjadi jauh lebih cepat dengan menyusuri jalan inspeksi.
Warga yang mengendarai sepeda motor tidak perlu lagi repot berputar melewati Jalan Cikini atau Keramat Raya yang jarak tempuhnya lebih jauh dan harus menembus kemacetan.
Namun, di ruas jalan inspeksi tertentu, seperti Jalan Karnolong, Kenari, pada waktu-waktu tertentu ditutup sementara.
Seperti pada Jumat pukul 11.00-13.00 WIB.
Penutupan itu dilakukan lantaran badan jalan dipakai untuk tempat ibadah salat Jumat karena area Masjid Al-Istikharah sudah tidak mampu menampung jemaah yang membeludak.
Masjid yang dibangun sekitar 1973 itu memang tidak terlalu besar. Untuk memfasilitasi warga yang menunaikan salat Jumat, pengurus masjid memasang kanopi hingga ke tepi sungai.
Tujuannya agar badan jalan dapat dimanfaatkan untuk tempat beribadah.
"Jalannya sudah bagus. Kalau pas Jumatan, kita gelar karpet di jalan. Setelah selesai, dirapihin lagi karena jalan akan dipakai kendaraan-kendaraan yang lewat," kata Abdul Latif, 32, petugas marbut Masjid Al-Istikharah.
Direlokasi ke rusun
Menurut Latif, jalan inspeksi itu dibangun setelah pelebaran Kali Ciliwung sekitar dua tahun silam.
Tepi sungai yang semula dijejali bangunan-bangunan liar secara bertahap dibersihkan.
Warga yang menempati bangunan-bangunan liar di tepi sungai di relokasi ke rusun-rusun.
"Dulu banyak rumah kumuh berdiri di pinggir su-ngai. Lumayan padat. Padahal, daya tampung masjid terbatas. Terpaksa salat Jumat, tarawih, dan Idul Fitri warga beribadah di jalan," paparnya.
Sejak jalan inspeksi dibangun, suasana masjid semakin nyaman.
Banyak pengendara yang melintas menyempatkan diri mampir beribadah.
Kendaraan mereka bisa parkir di jalan inspeksi depan masjid yang saat ini sudah lebih luas.
"Sekarang masjid benar-benar kelihatan dan semakin ramai. Sekarang ada jalan gede, yang mampir salat jadi tambah banyak. Apalagi jalanan (inspeksi) bisa buat tempat parkir kendaraan," ucap Latif.
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Al-Istikharah juga nyaman untuk istirahat melepas lelah.
Baik warga maupun pelintas kerap bersantai di bibir sungai depan masjid.
Di situ cukup teduh karena dipayungi kanopi masjid.
"Tadi habis salat mau keli-ling lagi, tapi tidak jadi. Pengin santai di pinggir sungai seperti ini, anginnya berasa," kata Rasman, 41, petugas survei di salah satu perusahaan swasta.
Diakuinya, Masjid Al-Istikharah selama sekitar setahun belakangan ini menjadi tempat singgah, utamanya pada siang hari.
"Dulu saya belum tahu jalan tembus di sini. Tapi pas sudah tahu, ternyata cepat juga lewat sini. Tambah komplet karena ada masjid," tukasnya.
Manfaat Ciliwung yang kini bersih dan tertata juga diungkapkan Bani, 37, warga Jalan Karnolong III, Dia berharap keberadaan jalan inspeksi bisa dimanfaatkan warga sekitar dan para pelintas dengan semestinya.
Meski belum ada kecenderungan ke arah hal-hal yang negatif, dia meminta warga dapat menjaga suasana tertib di sekitar Ciliwung.
"Masalahnya, kalau sudah nyaman begini, jalanan rawan dipakai untuk berjualan. Apalagi di sekitar pinggiran Jalan Karnolong masih banyak pohon besar, jadi adem. Takutnya nongol lapak-lapak pedagang makanan atau dijadikan parkiran kendaraan warga. Tahu sendiri di sini permukiman padat," ungkapnya. (J-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved