Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Terhenti sudah aksi Ramlan Butarbutar, 50, keluar-masuk penjara karena kasus perampokan. Residivis yang dikenal sebagai perampok spesialis rumah mewah itu meregang nyawa setelah sebuah peluru bersarang di tubuhnya.
Polisi terpaksa menembak Ramlan bersama kawannya, Erwin Situmorang, di sebuah gang sempit di kawasan Rawa Lumbu, Bekasi, karena melawan saat akan ditangkap kemarin. Mereka ditangkap setelah wajah keduanya terekam kamera pengawas rumah keluarga Dody Triono di Pulomas, Jakarta Timur, yang kemarin mereka rampok.
Namun siapa sangka, Ramlan yang pincang jalannya itu ternyata menjadi otak perampokan yang menewaskan enam anggota keluarga Dody, termasuk Dody sendiri.
“Saya semalam sudah dikasih tahu oleh tim lapangan sebenarnya pelaku adalah Ramlan. Saya baru tahu, ini pemain lama pelaku 365 (pencurian dengan kekerasan). Saat saya Kasat Serse di Polda Metro Jaya, dia dikenal dengan nama Polkas dan sekarang main lagi,” terang Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri, kemarin.
“Dari dulu jalannya pincang, sudah tua sekali dia. Enggak tahu kenapa beroperasi lagi,” tambahnya.
Dalam beraksi, Ramlan dikenal sadis. Senjata api dan tajam selalu menemaninya saat beroperasi.
Ia juga dikenal sebagai raja tega karena tak segan menghabisi korban jika melawan. Di kalangan reserse, kelompok Ramlan dilabeli dengan nama ‘Geng Korea Utara’.
“Kalau dulu, dia selalu beroperasi di hari libur. Kalau ada pagar rumah terbuka, kelompok ini langsung masuk. Modusnya selalu sama, korban diikat, dilakban. Nongkrongnya di Bekasi dan Pulogadung,” beber Kapolri.
Rekam jejak Si Pincang
Dalam catatan kepolisian, Si Pincang, nama tenarnya di dunia kriminal, telah beraksi di sejumlah wilayah di Pulau Jawa. Sasarannya selalu rumah mewah. Barang yang diincar komplotannya selalu perhiasan mahal.
“Yang bersangkutan kalau berjalan pincang. Pincang karena punya penyakit ginjal, jadi kita tahu ciri-cirinya,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan.
Pada 3 September 2010, Ramlan bersama anak buahnya pernah beraksi di Tegal, Jawa Tengah. Mereka merampok rumah seorang pengusaha, Okky Wirawan. Korban disekap dan diancam dengan celurit dan todongan senjata api. Meski korban dan keluarganya selamat, perhiasan senilai Rp25 juta raib.
‘Si Pincang’ bersama rekan-rekannya juga pernah menyekap anak-anak yang tengah les di sebuah rumah milik warga negara asing di Depok, Jawa Barat, Agustus 2015 silam. (Mal/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved