Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Ahok Sebut Besaran UMP DKI tidak Cocok untuk Masyarakat Berkeluarga

LB Ciputri Hutabarat
22/12/2016 11:52
Ahok Sebut Besaran UMP DKI tidak Cocok untuk Masyarakat Berkeluarga
(MI/Arya Manggala)

CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik besaran Upah Minimum Pendapatan (UMP) DKI. Ahok berpendapat Besaran UMP DKI tidak relevan ditetapkan bagi seorang pria yang berkeluarga.

"Kalau dia kepala keluarga, terima gaji UMP terus pasangannya enggak kerja dan orangtuanya enggak dapat pensiun cukup enggak? Enggak!" kata Ahok di Rumah Lembang, Kamis (22/12).

Ahok membeberkan besaran UMP DKI senilai Rp3,35 juta hanya dihitung berdasarkan kebutuhan hidup seorang lajang. Tentu saja angka itu tidak cukup bagi mereka yang sudah berkeluarga dengan pasangan tidak bekerja.

"Makanya itu, kita pemerintah daerah hadir untuk mencarikan solusi. Yang bisa kasih biaya murah cuma pemerintah," ujar Ahok.

Hitung-hitungan rumus dasar UMP DKI diterapkan langsung dari pemerintah pusat. Sementara Ahok sebagai pemerintah daerah kini hanya bisa berwenang untuk menekan biaya hidup, beberapa di antaranya seperti menyubsidi transportasi dan sembako.

"Makanya bagi yang gaji UMP kita gratiskan naik TransJakarta. Asal dia menabung di Bank DKI. Sembako juga bakal kita buka Februari nanti," tegas Ahok. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya