Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
DANA patungan sebanyak Rp24 miliar untuk kampanye pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat belum bisa terpakai. Pasalnya, para penyumbang belum melengkapi formulir yang diperlukan.
Oleh karena itu, Bendahara tim pemenangan Ajok-Djarot, Charles Honoris mengimbau para penyumbang untuk menyerahkan formulir yang dibutuhkan.
"Orang yang sudah menyumbang diharapkan segera lengkapi data NPWP," kata Charles di Rumah Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (21/12).
Jika sampai akhir masa kampanye penyumbang dana tersebut belum terverifikasi, terpaksa dana tersebut harus diserahkan untuk kas negara.
"Kecuali mau nyumbang ke kas negara taruh di tempat kita tanpa diklaim," kelakar Charles.
Wakil Bendahara tim pemenangan Ahok-Djarot, Michael Sianipar menjelaskan, penyumbang biasanya sudah mengisi data melalui website dan melakukan transfer. Namun, formulir sumbangan belum diserahkan ke Rumah Lembang.
"Katakan nyumbang lewat web, isi data KTP dan NPWP, kemudian dapat virtual account, melakukan transfer tapi belum print (formulir) kami nyatakan belum lengkap. Uang masuk, data ada, tapi formulir belum ada," jelas Michael.
Michael mengungkapkan, biasanya terdapat jeda 1-2 minggu untuk para penyumbang mengumpulkan formulir. Oleh karenanya, tim pemenangan akan menutup pintu dana pada akhir Januari, dua minggu sebelum masa kampanye selesai, untuk memberikan waktu verifikasi.
"Karena butuh dua minggu terakhir untuk rekonsiliasi. Kami kerja sama intensif dengan KPUD DKI untuk memastikan laporan kami ini diterima," jelas Michael.
Untuk diketahui, dana patungan kampanye pasangan Ahok-Djarot menembus Rp48 miliar. Namun, Rp24 miliar di antaranya belum terverifikasi. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved