Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
DEBAT kandidat dalam kontestasi Pilkada DKI telah dilakukan oleh sejumlah lembaga penyiaran. Diketahui, sebanyak dua kali sudah dilakukan. Namun ada salah satu kandidat yang enggan bergabung dalam debat tersebut, yakni pasangan nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menilai debat yang dilakukan oleh lembaga penyiaran tidak berat sebelah.
"Catatan kami, media sudah cukup berimbang walaupun ada satu atau dua media yang memihak pada calon tertentu. Tapi secara umum ini masih berimbang," ujar Koordinator Isi Siaran KPI Hardly Stefano dalam diskusi 'Seberapa Penting Debat Program bagi Cagub DKI', di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/12/2016).
Terlebih, lanjut Hardly, debat pun sudah dilakukan secara terbuka oleh dua lembaga penyiaran. Diduga, bakal ada debat terbuka selanjutnya yang juga dibuat oleh lembaga penyiaran.
"Ini merupakan keberimbangan media. Ini merupakan upaya media untuk memberikan panggung yang sama," jelasnya.
Namun, dengan ketidakhadiran salah satu kandidat, kata Hardly, itu merupakan pilihan dari masing-masing pasangan untuk menetukan hadir atau tidak.
"Dipakai atau tidak, itu dikembalikan ke masing-masing kandidat," ujarnya.
Sementara itu, pihaknya menyebut, telah melakukan pemanggilan ke semua lembaga penyiaran yang bakal melakukan debat terbuka kandidat Pilkada DKI. Dalam pemanggilan itu, pihaknya meminta agar debat bisa dilaksanakan berimbang.
"Seluruhnya telah mematuhi hal itu, KPU juga telah mengatur jadwal debat KPU. Tapi selain itu, yang dilakukan lembaga penyiaran memberikan medium kapasitas komunikasi multidirection yang bisa dilihat publik," tandasnya. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved