Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Naman Bantah Kesaksian Djarot

Nur Azizah
16/12/2016 14:17
Naman Bantah Kesaksian Djarot
(MI/Galih Pradipta)

TERDAKWA kasus dugaan tindak pidana pengadangan kampanye Naman Sanip membantah kesaksian calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Menurut Naman, ada beberapa kesaksian Djarot yang tidak sesuai kenyataan di lapangan.

"Ada yang salah di posisi saya. Waktu saksi (Djarot) ke pendemo, saya belum ada di situ," kata Naman di ruang sidang Kusuma Atmaja Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Jumat (16/12).

Ia juga membantah ucapan Djarot yang menyatakan dirinya menghampiri Djarot. Sebaliknya, pria berusia 52 tahun itu mengaku, Djarotlah yang menghampirinya.

"Saya tidak menghampiri, Pak Djarot yang mendatangi saya," terang dia,

Dalam kesaksiannya, Djarot menuturkan bertemu dengan Naman saat pengadangan di Kampung Bulu Ayam, Kembangan Utara, Jakarta Barat, 9 November.

Kala itu, pasangan Basuki Tjahaja Purnama di Pilkada 2017 ini sempat bertanya pada pendemo di mana pimpinan mereka.

"Saya bertanya di mana komandan kalian? Saya tanya sampai tiga kali. Kemudian terdakwa maju," terang Djarot.

Keduanya sama-sama mendekat untuk berdialog. Naman menyampaikan maksud pengadangannya, sementara Djarot memberi tahu maksud kedatangannya.

"Saya bilang kalau bapak menghalangi bisa kena tindak pidana. Bapak bisa dilaporkan Bawaslu, " imbuh mantan Wali Kota Blitar itu.

Meski sudah diberitahu, pria yang berprofesi sebagai tukang bubur itu tetap melakukan pengadangan. Djarot dilarang berkampanye lantaran menjadi wakil Basuki yang dianggap menistakan agama. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya