Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
KECURANGAN dalam demokrasi untuk meraih kekuasaan sama dengan korupsi. Kunci untuk mencegah kedua hal tersebut ialah transparansi. Itu dikatakan calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam pernyataannya menyambut hari Antikorupsi Nasional.
"Kunci untuk mencegahnya ialah dengan keterbukaan, termasuk untuk kampanye. Akar permasalahan di negeri ini adalah korupsi. Untuk menyelesaikan korupsi yang sangat utama adalah transparansi. Tanpa itu mustahil (diberantas)," kata Basuki alias Ahok, di Rumah Lembang, Jumat (9/12).
Eks Bupati Belitung Timur itu mencontohkan bagaimana semangat transparansi diterapkannya dalam penggalangan dana kampanye dan proyek yang ada di DKI. "Coba bayangkan kalau untuk meraih kekuasaan ini dengan cara korupsi, bagaimana kita mau bicara demokrasi."
Basuki yang sudah tiga kali menerima penghargaan sebagai tokoh antikorupsi nasional, mengaku selalu menerapkan keterbukaan dalam setiap pekerjaan proyek yang dilakukan di lingkungan Pemda DKI.
Hal ini juga diceritakan oleh teman lama calon petahana itu, yakni Gus Sholeh MZ. Dia bercerita, dirinya pernah mendatangi Ahok dengan membawa tiga orang pengusaha untuk mempermudah proyek yang dilakukan. Tapi oleh Ahok ditolak dan meminta mengikuti prosedur yang berlaku.
“Saya mendatangi saudara saya ini, Ahok, dengan tiga orang teman pengusaha untuk diperkenalkan. Tapi oleh saudara saya ini ditolak mentah-mentah dan disarankan untuk mengikuti lelang secara online sesuai sistem yang sudah dijalankan. Jadi kalau bapak ibu mendukung Pak Basuki, jangan pernah berharap mendapat embel-embel proyek apa pun, jadi harus lillahi ta’ala," jelas Gus Sholeh. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved