Headline

Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan

Fokus

Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.

Sumbangan Warga untuk Ahok-Djarot Mencapai Rp18 Miliar

Fauzan Hilal
08/12/2016 12:11
Sumbangan Warga untuk Ahok-Djarot Mencapai Rp18 Miliar
(MI/Panca Syurkani)

KAMPANYE rakyat yang diusung pasangan calon gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama dan wakilnya Djarot Saiful Hidayat terbukti memberikan ruang partisipasi warga. Hal itu terbukti dari banyaknya warga yang patungan untuk membantu mendanai kampanye pasangan petahanan itu.

Data di www.ahokdjarot.id menyebutkan, dana patungan yang sudah masuk per 6 Desember 2016 mencapai Rp18 miliar. Uang itu berasal dari 4 ribu warga. Dana tersebut akan digunakan untuk menyukseskan kemenangan Ahok-Djarot di Pilkada DKI 2016.

Ahok mengatakan, kampanye rakyat menjadi pionir pergerakan politik Indonesia.

“Kalau Anda betul-betul menunjukkan karakter yang teruji, jujur, kerja tidak terima suap, tidak berpihak, sebetulnya rakyat akan mendukung Anda. Keluar uang pun ia rela,” kata Ahok seperti dikutip situs www.ahokdjarot.id, Kamis (8/12).

Menurut Ahok, dana yang diperoleh ini digunakan untuk menyukseskan kemenangan Ahok-Djarot, baik melalui beberapa posko operasional dan koordinasi, maupun melalui spanduk, poster, dan materi promosi lainnya yang disebarkan di berbagai wilayah DKI Jakarta.

Ahok menyebut penggalangan dana ini sebagai kampanye rakyat. Konsep ini berbeda dengan pemilihan politik yang seringkali ada di Indonesia. Biasanya, dana kampanye diberikan oleh pihak tertentu. Utang budi dari kandidat atau partai politik pun terpusat pada beberapa pihak itu saja.

“Melalui kampanye rakyat, Ahok-Djarot bertanggung jawab pada rakyat pada masa kepemimpinan periode keduanya,” ujar Ahok.

Calon wakil gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat tidak mengira partisipasi warga untuk mendukung dirinya dan Ahok sangat besar.

Pasalnya, bukan hanya warga kelas atas, namun masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah tidak mau ketinggalan memberikan sumbangan.

Djarot menceritakan, saat blusukan ke Semanan, Jakarta Barat, warga dan sekelompok pengusaha tahu tempe secara spontan menggunakan baskom mengumpulkan sumbangan untuk membantu. Hasilnya terkumpul uang Rp570 ribu.

“Kampanye rakyat ini sebagai bentuk pendidikan politik. Sekaligus menghapus paradigma bahwa untuk menjadi kontestan di Pilkada itu diperlukan biaya yang mahal,” kata Djarot.

Mantan Wali Kota Blitar ini pun menyampaikan terima kasih atas sumbangannya.

“Ini adalah bentuk gotong royong. Kami tidak pernah menghitung-hitung berapa nilai yang disumbangkan. Sebab yang paling penting adalah nilai gotong royong dan keikhlasan dari masyarakat,” ujar Djarot. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya