Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
JUMLAH pemilih pemula di Pilkada DKI Jakarta yang sebanyak 500 ribu orang menurut Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz sangat signifikan.
Ia berpendapat, jumlah tersebut bisa sangat menentukan lolos tidaknya pasangan calon ke putaran kedua. Berdasarkan penghitungan yang ia lakukan, butuh setidaknya 1,5 hingga 1,8 juta suara agar pasangan calon bisa lolos ke putaran kedua
Itu artinya, kata dia, 500 ribu pemilih pemula sejumlah itu telah memenuhi sepertiga suara dari kebutuhan untuk lolos ke putaran kedua.
"Maka paslon yang bisa menggaet 500 ribu suara itu sangat signifikan bisa dapat sepertiga dari kebutuhan untuk lolos ke putaran kedua sehingga ini tidak bisa dipandang sebelah mata," ujar Masykurudin saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (6/12).
Untuk memenangkan sisi emosional pemilih pemula agar mau memilih dirinya, Masykurudin mengatakan pasangan calon perlu melakukan pendekatan dengan cara anak muda yang lebih kreatif.
"Ketertarikan anak-anak muda Jakarta terhadap pilkada itu berdasarkan terhadap kesukaan mereka. Kalau paslon bisa masuk gagasan mereka yang diinginkan ke anak-anak muda, itu bisa mempengaruhi," ucapnya.
Selain melakukan pendekatan, para pasangan calon, tim sukses, dan KPUD juga harus melakukan pendekatan politik agar para pemilih pemula memilih berdasarkan visi dan misi, program kerja, kinerja, serta rekam jejak karena pemilih pemula belum matang secara politik
"Melakukan pendidikan politik memilih berdasarkan visi misi, program, kinerja, tidak membawa ke isu primordial seperti SARA. Jadi lebih ke subtansial," pungkas Masykurudin. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved