Headline

Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan

Fokus

Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.

Cerita Ahok Diberi 'Tanda Sayang' Jam Tangan Richard Mille

Intan Fauzi
06/12/2016 11:29
Cerita Ahok Diberi 'Tanda Sayang' Jam Tangan Richard Mille
(MI/Galih Pradipta)

CALON gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menceritakan kisahnya yang pernah dicoba-coba diberi 'tanda sayang' oleh pejabat Pemprov DKI. 'Tanda sayang' itu berupa jam tangan mewah Richard Mille.

Untuk ukuran PNS DKI, jam tersebut pastinya sangat mahal. Namun, kata Ahok, untuk pejabat yang biasa menarik pungli, nilai puluhan juta termasuk ukuran kecil.

"Tapi kalau buat mereka yang biasa nyolong gedung-gedung punya masalah, apartemen, itu bisa malakin Rp10-20 miliar, jadi kalau cuma Rp75 juta sebulan kecil buat dia. Orang mereka berani kasih jam tangan saya Richard Mille yang spesial edition," kata Ahok di Rumah Lembang, Selasa (6/12).

Ahok mengaku kaget pertama kali melihat bungkus jam tangan mewah asal Swiss itu. Ia baru tahu kotak jam tangan itu besar dan berwarna putih.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengungkapkan, pejabat yang berusaha menyogoknya memaksa bertemu sebelum memberi jam Richard Mille. Ahok sempat heran dengan paksaan itu.

"Saya bilang, buat apa ketemu kan tiap hari sudah ketemu. Saya sudah capek jam 9-10 mau pulang ke rumah. 'Tolonglah, Pak. Kami sangat sayang sama bapak'," kisah Ahok.

Kemudian Ahok pun mengamini permintaan pejabat itu. Pejabat itu sudah menenteng kotak besar berisi jam Richard Mille.

"Dia bilang, 'Ini tanda sayang kami kepada bapak'. Saya bilang apa? 'RM', RM apa? Raden Mas saya pikir. Aku ini agak kampungan, enggak ngerti jam tangan sebetulnya," ungkap Ahok.

Pejabat itu, lanjut Ahok, menjelaskan bahwa RM merupakan jam tangan mewah. Jam tangan yang dibelinya untuk Ahok merupakan edisi spesial yang harganya bisa mencapai Rp1,8 miliar.

Ahok sempat menolak dan menyebutnya sebagai gratifikasi. Tapi pejabat itu malah menggoda Ahok. Ahok pun berencana melaporkan gratifikasi itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Terus saya bilang, ini gratifikasi. 'enggak ada yang tahu, Pak kalau simpen jam tangan, ini barang koleksi nanti pakainya pas keluar negeri saja dan barang koleksi spesial ini makin lama makin tinggi'," papar Ahok. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya