Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Anies: Gagasan dan Eksekusi Jadi Penentu

Arif Hulwan
02/12/2016 19:41
Anies: Gagasan dan Eksekusi Jadi Penentu
(MI/Arya Manggala)

CALON Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak risau dengan pemahaman yang lebih dari calon petahana terhadap kondisi Jakarta yang bisa membuatnya lebih unggul dalam debat calon di Pilkada DKI, Januari nanti.

Menurut Anies, debat bukan perlombaan data dan pemahaman lika-liku Ibu Kota, tapi kecermatan membaca situasi dan mengoptimalkannya dalam bentuk program yang tepat.

"Data itu tidak ada yang dilombakan. Data itu ya sama. Jadi tidak usah perlombaan data. Mikirnya, cara kita melihatnya dan menentukan bagaimana kita mengeksekusinya," jelas Anies di kediamannya di Jakarta Selatan, Jumat (2/12).

Ia meyakini, pemahaman setiap kandidat maupun warga Jakarta soal kotanya tidak jauh berbeda lantaran adanya keterbukaan informasi. Baginya, yang terpenting ialah bagaimana memanfaatkan pemahaman itu dengan gagasan yang kuat sehingga menghasilkan program yang berbeda dari pasangan calon lain.

"Gagasan itu penting, diterjemahkan dalam kata-kata. Seperti kata Rendra, perbuatan adalah pelaksanaakan kata-kata. Yang bahaya itu berbuat tapi tidak ada kata-kata dan gagasannya. Seperti jalan di hutan, tidak punya peta," papar dia.

Anies mencontohkannya dengan fakta bahwa 15% penduduk Indonesia masih ada di bawah garis kemiskinan. Tiap kandidat bisa melihatnya dari sudut pandang berbeda. Ini menentukan program apa yang diambil.

"Itulah kepemimpinan. Visi, gagasan, di situ ada keputusan. Jadi jangan pernah berpikir lomba data, tapi berpikir bagaimana kita menyelesaikannya dengan data yang sama," urai mantan Mendikbud itu.

Tentang konsep program yang diunggulkannya, Anies menyebut pihaknya memilih pendekatan sosial. Baginya, memang baik menyediakan bantuan kepada rakyat, tapi lebih penting bagaimana pemerintah menyediakan lahan kesejahteraan untuk digarap sendiri oleh masyarakat.

"Tidak menyelesaikan masalah juga kalau kolamnya habis dikapling. Lebih baik kalau pemerintah sediakan kaplingnya," tandas dia. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya