Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Relokasi Pasar Hewan Barito untuk Percepat Pembangunan Taman Asean

Golda Eksa
05/7/2025 19:16
Relokasi Pasar Hewan Barito untuk Percepat Pembangunan Taman Asean
Seorang pejalan kaki melintas di samping burung yang dijual di Pasar Hewan Barito, Jakarta Selatan, Rabu (2/7/2025) .(Antara/Fakhri Hermansyah)

SELURUH pedagang hewan di Pasar Barito yang berada di Jakarta Selatan harus tetap direlokasi untuk pembangunan Taman Asean, yang direncanakan menjadi salah satu ikon Ibu Kota.

"Memang harus ada (relokasi), dan memang itu milik Pemerintah DKI Jakarta, dan harus dibersihkan," kata Gubernur DKI Pramono Anung, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7).

Pramono menyebut relokasi tersebut dalam rangka percepatan menyatukan tiga taman, yaitu Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser. "Untuk menggabungkan tiga taman tadi bahwa itu Leuser, Ayodya dan juga Langsat, ya memang harus ada relokasi," katanya.

Dia mengaku sudah menugaskan Wali Kota Jakarta Selatan M Anwar untuk bernegosiasi dengan para pedagang terkait relokasi tersebut. Lalu, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan juga telah menawarkan beragam alternatif agar para pedagang bisa tetap berjualan dan tidak merasa dirugikan.

Tercatat, sebanyak 137 kios di Pasar Barito yang terdiri dari 85 kios hewan, 18 kios buah, dan 34 kios kuliner. "Ya dilakukan negosiasi, duduk bersama, ditawarkan alternatif mereka dipindahkan di mana, supaya mereka tetap bisa menjual burung tetapi tidak di tempat itu," kata Pramono.

Sebelumnya, Pemkot Jaksel merelokasi pedagang burung Barito imbas penyatuan Taman Asean yang direncanakan menjadi salah satu ikon Jakarta.

"Hari ini saya bersama jajaran bersepeda ke Kelurahan Lenteng Agung guna kesiapan untuk relokasi pedagang burung yang ada di Barito," kata Wali Kota Jakarta Selatan M Anwar di Jakarta, Selasa (1/7).

Pembangunan Taman Asean diharapkan saat Jakarta tidak lagi berstatus sebagai Ibu Kota Indonesia, maka menjadi simbol identitas yakni sebagai Ibu Kota Asean karena gedung Asean berada di kawasan tersebut.

Nantinya, Taman Asean memiliki fasilitas baik seperti toilet hingga penyediaan lintasan lari (jogging track) yang nantinya bisa memberikan manfaat secara maksimal bagi pengunjung.

Rencana taman ini akan beroperasi 24 jam dan pembenahan dilakukan bukan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta. (Ant/P-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya