Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
DIREKTUR Pusat Studi Sosial dan Politik (Puspol) Ubedilah Badrun menyebut gaya bicara calon Gubernur DKI Jakarta 'Basuki 'Ahok' Tjahja Purnama yang meledak-ledak dan ceplas ceplos mesti segera diubah. Dengan begitu, peluang Ahok menang di Pilkada DKI Jakarta bisa lebih besar.
"Saya kira Ahok dalam dua bulan ini harus membangun komunikasi yang konstruktif. Bagaimana komunikasi yang dibangun rasional, interkatif dengan masyarakat. Rumah Lembang itu sudah bagus, cara yang baik, bagaimana Ahok menerima aspirasi masyarakat," kata Ubed dalam diskusi 'Ahok Effect' di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11).
Ubed menyebut, Ahok bisa meniru gaya kepemimpinan Joko Widodo. Saat itu, Jokowi yang bakal maju sebagai calon Gubernur begitu diterima.
Hal ini, kata dia, lantaran komunikasi Jokowi dengan masyarakat menyentuh hati. Kala itu, Jokowi blusukan, mendengarkan aspirasi bahkan sangat santun.
"Gaya komunikasi itu jauh lebih baik ketimbang Ahok mengeluarkan pernyataan yang sensitif," tambah dia.
Komunikasi menjadi penting pada masa ini pasalnya sangat memberikan efek. Jika saja Ahok salah berucap, akan merembet kemana-mana.
Untuk itu, dua bulan jelang pemilihan, Ahok mesti segera beberes. Ubed yakin, elektabilitas Ahok yang sempat turun lantaran kasus yang tengah menyeretnya bisa bangkit lagi.
Tapi tentu, kata dia, ini perlu peran semua pihak.
"Elektabilitas Ahok ditentukan oleh gaya komunikasi Ahok dan tim mesin politik Ahok. Kalau mesin politik tidak bekerja optimal dan Ahok membuat kalimat sensitif maka makin terpuruk," pungkas dia. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved